Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingatkan Komitmen Bersikap Sportif Jelang Pemilu 2014

Kompas.com - 16/08/2013, 11:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan kepada seluruh elite politik agar memiliki komitmen untuk berkompetisi secara sehat dan sportif di pemilu legislatif 2014. Presiden meminta mereka membangun konsesus bersama untuk kepentingan yang lebih besar, yakni kebaikan bersama.

Hal itu dikatakan Presiden dalam pidato kenegaraannya menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 di sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat ( 15/8/2013 ).

"Politik memang dapat mengambil wajah yang keras. Namun nilai-nilai dan etika demokrasi mencegah politik berakhir dengan jalan kekerasan," kata Presiden.

Presiden mengatakan, semua pihak perlu memastikan pemilu 2014 akan berlangsung secara lancar, tertib, dan damai. Tidak kalah penting, pemilu harus memenuhi standar yang berlaku universal, yakni bersifat bebas dan adil.

Kepada para penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, termasuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Presiden meminta mereka dapat bekerjasama dan menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab. Kualitas pemilu perlu ditingkatkan.

Presiden juga berharap kepada seluruh parpol pesera pemilu untuk menjadikan pemilu sebagai sarana meningkatkan kualitas demokrasi. Bagi mereka yang terpilih di Pileg, Presiden meminta mengutamakan kepentingan lebih besar di atas kepentingan parpol.

"Yang terpilih memiliki kewajiban untuk perjuangkan keadilan dan kesejahteraan semua orang tanpa terkecuali, termasuk mereka yang tidak berikan suara kepada diri atau partai," pungkas Presiden.

Seperti diberitakan, Pemilu 2014 merupakan pemilu ke empat setelah reformasi 1998. Sebanyak 12 parpol nasional akan bertarung memperebutkan 560 kursi DPR, 132 kursi DPD, 2.137 kursi DPRD Provinsi, dan 20.257 kursi DPRD Kabupaten/Kota.

Pemerintah mengucukan dana hingga Rp 17 triliun untuk seluruh perhelatan akbar tersebut. Anggaran itu diluar dari dana yang disiapkan oleh para caleg dan parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com