Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Lebaran, Korban Jiwa Mudik Capai 276

Kompas.com - 09/08/2013, 15:31 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


PURWAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas dalam arus mudik terus meningkat. Hingga hari-H Lebaran, Rabu (8/8/2013) korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 276 jiwa. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Agus Rianto mengungkapkan, angka tersebut merupakan korban dari1.331 kasus kecelakaan lalu lintas.

"Jumlah kecelakaan total sampai dengan hari H Lebaran 1.331 kasus dengan korban meninggal dunia 276 orang," ungkap Agus melalui pesan singkat, Jumat (9/8/2013).

Dia memaparkan, korban yang mengalami luka berat sebanyak 435 jiwa dan 1.656 jiwa korban luka ringan. Pada hari-H Lebaran saja, dia menuturkan, jumlah korban meninggal dunia mencapai 44 jiwa yang. Sedangkan, korban luka berat 83 jiwa dan luka ringan lebih banyak, yaitu 279 jiwa. "Jumlah kejadian ada 207 kasus," kata Agus.

Disampaikannya, jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas sejak H-7 lebaran mencapai 2.749 kendaraan. "Meliputi kendaraan roda dua sebanyak 1.897 unit, mobil penumpang 426 unit, mobil bus 109 unit, mobil barang 232 unit, kendaraan khusus 9 unit dan kendaraan tidak bermotor 76 unit," ungkapnya.

Agus menegaskan, mayoritas penyebab kecelakaan adalah mengantuk, yaitu 319 kasus kecelakaan. Sebanyak 200 kasus lain akibat kelalaian sopir. Pelanggaran batas kecepatan juga menyebabkan kecelakaan. Kasus yang terjadi karena kecelakaan itu sebanyak 156 kasus.

"Karena melanggar lampu pengatur lalu lintas 44 kasus dan karena konsumsi alkohol 37 kasus," katanya. Dia mengutarakan, pihaknya telah mencatat 29.750 pelanggaran lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com