Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oegroseno Harus Bersihkan Mafia Proyek di Polri

Kompas.com - 01/08/2013, 11:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Komisaris Jenderal Oegroseno diharapkan bisa membersihkan Kepolisian dari mafia proyek ketika menjabat Wakil Kepala Polri nantinya. Oegroseno harus mengarahkan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri untuk mengusut kasus-kasus dugaan korupsi di Polri.

Hal itu disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane melalui surat elektronik, Kamis (1/8/2013), menyikapi penunjukan Oegroseno untuk menggantikan Komjen Nanan Soekarna. Nanan memasuki masa pensiun.

"Bersihkan mafia proyek dari tubuh Polri. Tipikor Polri jangan bersikap 'semut di seberang lautan kelihatan, tapi gajah di depan mata tidak kelihatan'," kata Neta.

Neta menyinggung kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri. Adanya dugaan aliran dana ke pejabat di Inspektorat Pengawasan Umum Polri, menurut Neta, telah menghancurkan wibawa para jenderal Polri.

Neta mengatakan, sebagai Ketua Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti), Wakapolri baru harus selektif dalam menempatkan pejabat yang memegang posisi strategis seperti kepala Polda, kepala Polres, direktur, dan lainnya. Pejabat yang tidak becus bekerja, tidak punya integritas, dan hanya memperkaya diri, lanjutnya, harus dicopot.

Wakapolri, tambah Neta, juga harus mendorong Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk proaktif mengawasi kerja polisi. Oegroseno perlu mendorong Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo untuk menata sistem pengawasan internal, sistem rekrutmen, maupun pendidikan Polri.

"Buruknya sistem pendidikan Polri, terutama di tingkat bawah, telah membuat terjadi benturan terus-menerus antara polisi dengan masyarakat. Tiga tahun terakhir, jumlah kantor polisi yang dirusak dan dibakar terus meningkat," kata Neta.

Setelah melakukan pembenahan internal, tambah Neta, Oegroseno selanjutnya memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota Polri.

"Yang paling penting Wakapolri baru harus menjadi figur teladan bagi jajarannya dan jangan menjadi figur munafik yang membuatnya akan dilecehkan jajarannya," pungkas Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com