Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical-JK Bertemu, Siapa Lebih Unggul?

Kompas.com - 16/07/2013, 19:19 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Survei Nasional (LSN) melakukan survei terhadap calon presiden yang layak diusung Partai Golkar. Hasilnya, Wakil Presiden 2004-2009 RI M Jusuf Kalla atau JK dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical bersaing ketat. Ical mendapatkan suara tertinggi yaitu 37,2 persen, sedangkan JK meraih 36,1 persen.

"ARB dan JK merupakan tokoh di internal Partai Golkar yang paling diunggulkan publik sebagai capres pada Pilres 2014," ujar Peneliti LSN Gema Nusantara di Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Pertanyaan yang diajukan ialah "Menurut penilaian Anda, dari sejumlah tokoh internal partai Golkar berikut ini, siapakah yang paling layak diusung partai tersebut untuk menjadi capres 2014-2019 nanti?"

Tokoh lainnya yang dianggap layak adalah Akbar Tandjung (6,5 persen), Agung Laksono (2,7 persen), Fadel Muhammad (1,6 persen), Idrus Marham (1,5 persen), Priyo Budi Santoso (0,9 persen), Theo Sambuaga (0,7 persen), dan Sharif C Sutardjo (0,5 persen).

Sementara itu, responden yang tidak menentukan pilihan sebanyak 12,3 persen. Hasil ini berbeda dari hasil survei lembaga lain yang menempatkan JK lebih unggul. Direktur LSN, Umar S Bakri, mengatakan bahwa Ical dan JK merupakan dua kandidat yang diharapkan internal partai untuk maju pada Pemilu 2014.

Adapun Partai Golkar sudah memilih Ical sebagai bakal capres. Hal itu sekaligus menutup peluang JK memperoleh tiket maju mewakili Golkar pada Pemilu 2014.

Survei tersebut dilakukan pada 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi di Indonesia, dan melibatkan 1.230 responden. Hasil survei dilengkapi dengan riset kualitatif berupa analisis media sejumlah surat kabar. Margin of error survei ini mencapai 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com