Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Presiden, Menteri Malah Sibuk "Tampil" daripada Bekerja

Kompas.com - 16/07/2013, 13:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kemarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kabinet terbatas di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, pekan lalu, terkait kasus di Lapas Tanjung Gusta dan kenaikan harga daging sapi, tak langsung diikuti perubahan di lapangan, terutama soal kenaikan harga daging sapi. Alih-alih bekerja dan mencari solusi, para menteri justru dinilai lebih sibuk "mempercantik" dirinya jelang perhelatan politik 2014.

"Saya melihat banyak sekarang ini dalam pemerintahan terlalu sibuk untuk bersiap-siap diri, mempercantik diri, menggantengkan dirinya untuk persiapan tahun 2014. Kalau mereka tidak bisa mengerjakan hal yang ada di depan mata, rakyat akan mencatat dan berikan hukuman," ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Kompleks Parlemen, Selasa (16/7/2013).

Sebagai pimpinan DPR, lanjut Pramono, dirinya betul-betul mengharapkan penanganan pemerintah terkait kenaikan harga, apalagi nanti menjelang hari raya Idul Fitri harga diprediksi akan kembali melonjak.

"Maju capres monggo-monggo saja, enggak ada salahnya. Tetapi, jangan kemudian tugas utamanya diabaikan, tidak dijalankan dengan baik. Kalau tidak mampu, menteri itu ganti saja!" ujar Pramono.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, amarah Presiden yang ditunjukkan dalam rapat kabinet terbatas beberapa waktu lalu masih tak mempan. Hal ini terbukti dengan kinerja para menteri yang tidak juga berubah dan bertindak cepat mengatasi persoalan harga.

"Menurut saya, marahnya Presiden masih kurang keras walaupun sudah marah. Sebab, saya tidak melihat setelah teguran diberikan, kemudian menteri itu mengambil jalan keluar yang signifikan yang bisa mempunyai dampak secara langsung perubahan harga itu," ucap Pramono.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memberikan penjelasan soal langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk menstabilkan harga daging sapi, Sabtu (13/7/2013), di Landasan Udara Halim Perdanakusuma.

SBY marah

Presiden SBY tak bisa menahan amarahnya kepada para menteri dalam rapat terbatas, Sabtu lalu. Meski dengan nada datar, pernyataan SBY langsung menyindir para menteri terkait, seperti Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan soal kenaikan harga daging sapi.

"Daging sapi saya kira instruksi saya sudah sangat jelas, Wapres juga sangat jelas, Menteri Perekonomian juga sudah pimpin beberapa kali pertemuan, tapi implementasinya lama. Terus terang saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat, mbulet," ujar Presiden SBY.

SBY juga mengingatkan para pembantunya untuk memiliki tiga rasa, yakni sense of crisis, sense of urgency, dan sense of responsibility.

"Saudara lihat pasar tidak? Saudara dengarkan social media tidak? Mentan harus punya sense of crisis, Kabulog, Mendag, sense of urgency dan sense of responsibility," ujar SBY.

SBY menegaskan bahwa rapat kali ini harus merumuskan aksi secepatnya. Dalam hitungan hari, SBY berharap sudah ada perubahan harga daging sapi yang kini tak terkontrol.

"Ingat kasus kejadian kebakaran ladang di Riau kemarin, begitu all out, bersinergi, tidak saling tunggu, berkoordinasi dengan baik, cepat sekali dalam waktu satu minggu hampir selesai," imbuh SBY.

Saat ini, harga daging terus merangkak naik dari yang sebelumnya Rp 50.000 kini sudah mencapai Rp 70.000-Rp 100.000 pada Juli 2013. Kenaikan harga daging sapi tersebut merupakan salah satu kenaikan lima komoditas bahan pangan yang melonjak akhir-akhir ini. Impor daging sapi pun akan dilakukan untuk menstabilkan harga. Namun, realisasi impor ini terlambat.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menuding keterlambatan realisasi impor daging sapi karena sulitnya perizinan yang diberikan pemerintah. Sebelumnya, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com