JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu partai koalisi pendukung pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tetap menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Bagaimana sikap Sekretariat Gabungan koalisi pemerintahan?
Sekretaris Setgab Syarief Hasan mengatakan, untuk saat ini Setgab tidak memikirkan sikap PKS itu. Setgab, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, masih fokus pada pembahasan pengalihan subsidi BBM untuk rakyat miskin.
"Nanti lah, itu (PKS) prioritas sekian. Kita enggak pikirin dulu. Saya pikir Presiden juga fokus bagaimana kebijakan ini bisa betul-betul sampai ke masyarakat. Biarkan masyarakat yang menilai (PKS)," kata Syarief di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin ( 17/6/2013 ).
Syarief mengatakan, perbedaan sikap PKS itu tidak akan mengganggu kebijakan pemerintah. Pasalnya, lima parpol koalisi lainnya ikut mendukung pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya yakin pembahasan di DPR akan lancar.
Ketika disinggung sikap PKS yang juga tidak mendukung rencana kenaikan harga BBM tahun 2012, tetapi tidak ada tindak lanjut dari Setgab, menurut Syarief, kasus kali ini berbeda.
"Ini agak lain," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat itu.
Ia lalu bernyanyi sepenggal lagu lawas berjudul "Jangan Sampai Tiga Kali" oleh Trio Ambisi. "Satu kali kau sakiti hati ini masih ku maafkan...," lantun Syarief sambil bernyanyi.
Namun, ia tidak melanjutkan lantunan dengan alasan tidak hafal lirik. Bagaimana lirik selanjutnya?
"Dua kali kau sakiti hati ini juga ku maafkan. Tapi jangan kau coba tiga kali. Jangan oh janganlah. Cukuplah sudah cukuplah sudah. Jangan kau ulangi lagi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.