Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Diingatkan untuk Tidak Memobilisasi Anak-anak

Kompas.com - 14/06/2013, 16:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diimbau mengawasi keterlibatan anak-anak di bawah umur pada saat kampanye dalam rangkaian pelaksanaan Pemilu 2014. Pasalnya, saat pelaksanaan Pemilu 2009 lalu, masih banyak parpol yang melibatkan anak-anak di bawah umur untuk kampanye meski dilarang.

"Saya meminta kepada parpol peserta pemilu dan masyarakat tidak memobilisasi anak-anak di bawah umur untuk menghadiri kampanye pemilu," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar usai menandatangani nota kesepahaman peningkatan partisipasi perempuan dalam pengawasan pemilu antara Kemen PP dan PA dengan Bawaslu di Gedung Bawaslu, Jumat (14/6/2013).

Linda mengatakan, ketika kampanye dilaksanakan, tidak jarang terjadi gesekan di antara pendukung parpol atau pendukung caleg sehingga jika hal itu terjadi, tidak jarang anak kecil yang tengah mengikuti jalannya kampanye tersebut menjadi korban. Selain itu, keterlibatan anak-anak di dalam kampanye juga akan mengganggu waktu belajar mereka di sekolah.

"Bila terjadi sesuatu, tentu saja akan merugikan partai peserta pemilu dan anak-anak itu sendiri," terangnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Muhammad tidak menampik jika selama ini anak-anak di bawah umur kerap menjadi korban eksploitasi pada saat pelaksanaan kampanye. Tidak sedikit dari anak-anak tersebut terpaksa mengikuti kampanye karena diajak oleh orangtuanya.

"Hadirnya mereka juga terkait perempuan. Anak-anak ini datang karena digendong ibunya. Alasannya karena tidak ada yang jaga. Bapaknya ngurusuin kampanye, ibunya diundang kampanye," kata Muhammad.

Untuk menanggulangi persoalan yang sama terulang pada Pemilu 2014, Muhammad mengatakan akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengantisipasi hal itu.

"Jadi, nantinya, melalui Kemendikbud, kegiatan sekolah anak-anak itu akan dikontrol. Jangan sampai jadwal kampanye mengganggu aktivitas sekolah anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Nasional
    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com