Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Intelektual

Kompas.com - 14/06/2013, 11:04 WIB

Namun, pilihan bergabung masuk gerbong politik juga berisiko. Misalnya, ikut mencalonkan jadi calon anggota legislatif tetap perlu modal besar, Rp 500 juta-Rp 3 miliar. Belum lagi jika ingin maju jadi kepala daerah, biayanya lebih mahal lagi.

Serba gamang

Bagi kalangan intelektual, di samping sejumlah uang itu sangat besar, tentu nuraninya tidak mengizinkan mendulang suara mesti dengan cara transaksional layaknya jual-beli. Lebih menakutkan lagi jika kultur politik dan birokrasi yang akan dimasuki ternyata busuk. Mesti dipikirkan matang-matang, mau untung atau mau buntung. Benarkah mereka mampu mengubah? Ataukah malah akan kandas diubah atau tidak berdaya melakukan perbaikan apa-apa?

Faktor lain yang membuat intelektual gamang masuk ke politik dan birokrasi pemerintahan adalah kekecewaan mereka melihat para aktivis kampus yang semula diyakini sebagai orang yang berintegritas, bersih, ternyata akhirnya jebol, terperangkap korupsi dan berurusan dengan KPK. Kekecewaan ini ditambah lagi melihat jajaran polisi dan hakim yang mestinya berperan sebagai penegak hukum dan pemberantas korupsi, tetapi nyatanya menjadi biang korupsi.

Jadi, bagi aktivis-intelektual yang sudah bertekad masuk politik dan merapat ke pemerintah, semoga saja kuat godaan dan produktif untuk turut memperbaiki bangsa. Mereka mengemban tugas berat guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap demokrasi dan reformasi yang awalnya dimotori kalangan intelektual dan aktivis kampus.

Bagi yang memilih berada di luar, di sana masih banyak jalan untuk berpartisipasi aktif menggerakkan dan membangun masyarakat. Jalur politik dan birokrasi hanya sebagian saja dari pilar berbangsa dan bernegara. Namun, yang pasti, jangan bosan melakukan kritik terhadap politisi dan pejabat yang mengkhianati amanat rakyat.

 

Komaruddin Hidayat Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com