Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompensasi BBM Siap

Kompas.com - 10/06/2013, 02:50 WIB

Solo, Kompas - Pemerintah mulai mendistribusikan Kartu Perlindungan Sosial kepada masyarakat miskin, Sabtu (8/6). Sebanyak 15,5 juta rumah tangga sasaran akan menerima Kartu Perlindungan Sosial yang digunakan untuk mengakses program-program perlindungan sosial.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyerahkan langsung Kartu Perlindungan Sosial kepada beberapa warga di Kampung Kalitan, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu. Agung mendatangi satu per satu rumah warga penerima kartu.

”Kartu Perlindungan Sosial ini didistribusikan ke seluruh Indonesia oleh PT Pos Indonesia langsung ke rumah-rumah tangga sasaran,” ungkap Agung.

Agung mengatakan, Kartu Perlindungan Sosial dipergunakan antara lain untuk mengambil beras untuk masyarakat miskin (raskin). Jika kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah disetujui DPR, kartu itu juga digunakan untuk mengakses program-program kompensasi kenaikan harga BBM, seperti Bantuan Langsung Sementara Masyarakat dan Bantuan Siswa Miskin. ”Kartu ini berlaku dua tahun. Mulai berlaku hari ini,” katanya.

Harga BBM subsidi diperkirakan akan naik pertengahan bulan ini. Harga Premium diperkirakan naik Rp 1.500 menjadi Rp 6.000 per liter, sementara solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.

Menurut Agung, pemerintah juga akan menambah pembagian raskin sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Jika raskin selama ini dibagikan setiap bulan atau 12 kali dalam setahun, setelah kenaikan harga BBM, pembagian raskin akan ditambah tiga bulan atau menjadi 15 kali setahun. Pemerintah menyiapkan Rp 30 triliun untuk program kompensasi ini.

Menurut Agung, penggunaan Kartu Perlindungan Sosial itu agar penyaluran raskin maupun program kompensasi BBM, dan program perlindungan sosial lainnya, tidak salah sasaran. Akan tetapi, diakuinya, kemungkinan salah sasaran penerima Kartu Perlindungan Sosial tetap ada. ”Kemungkinan salah menerima, mungkin saja, tetapi diharapkan kecil jumlahnya,” katanya.

Agung mengatakan, PT Pos Indonesia dilibatkan dalam pendistribusian Kartu Perlindungan Sosial karena telah memiliki jaringan yang luas di seluruh daerah. ”Jaringan distribusinya mapan, memiliki pengalaman dengan lebih kurang 30.000 karyawan,” katanya.

Direktur Operasional Surat Pos dan Logistik PT Pos Indonesia Ismanto mengatakan, pendistribusian Kartu Perlindungan Sosial di Jawa ditargetkan selesai 30 Juni. Adapun untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau ditargetkan tuntas pertengahan Juli. ”Hari ini mulai didistribusikan. Di kota-kota besar, semua sudah mulai,” kata Ismanto.

Sri Widodo (46), warga Kalitan, Solo, penerima Kartu Perlindungan Sosial, mengaku senang menerima kartu itu meski belum mengetahui rinci kegunaan kartu tersebut. ”Nanti saya baca isi suratnya biar tahu,” katanya. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com