PONTIANAK, KOMPAS.com — Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Barat Haris Harahap meminta keluarga Abdul Hadi untuk menunjukkan perusahaan penyalur ke Malaysia.
Setahun ini Hadi sering pingsan dan kejang-kejang sepulang bekerja dari pabrik plywood di Sarawak, Malaysia.
"Harus ditelusuri siapa perusahaan penyalurnya supaya jelas bagaimana proses rekrutmennya," kata Haris, Rabu (29/5/2013).
Kondisi Hadi pada Jumat lalu kritis karena frekuensi kejang makin sering. Hadi juga tak bisa bicara sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Saat pulang dari Sarawak, muka Hadi lebam dan giginya patah satu. Keluarga tak memperoleh kejelasan apa penyebab kondisi itu, tetapi keluarga menduga Hadi dianiaya.
Sejak saat itu, Hadi sering pingsan dan kejang-kejang hingga kondisinya kritis pada Jumat lalu.
Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Devi Tiomana menjelaskan, Rabu ini, perusahaan tempat Hadi pernah bekerja akan memberikan kompensasi kepada Hadi.
Kompensasi diberikan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada mantan karyawannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.