Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen KPU Usul Pembuatan Kotak Suara dari Karton dan Plastik

Kompas.com - 27/05/2013, 15:17 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Jenderal KPU mengajukan usulan pembuatan kotak suara dari karton dan plastik. Usul ini mencuat terkait keterbatasan tempat penyimpanan barang logistik kebutuhan pemilu yang dimiliki KPU di tingkat daerah

Hal itu dikatakan Kepala Biro Logistik Sekretariat Jendral KPU, Boradi. Menurutnya, penggunaan karton dan plastik sebagai bahan baku untuk membuat kotak suara jauh lebih efisien daripada penggunaan aluminium. "Pertimbangannya karena kantor-kantor KPU tidak punya gudang, jadi sulit kalau masih pakai aluminium," kata Boradi kepada wartawan, Senin (27/5/2013).

Di samping itu, sambung Boradi, penggunaan karton dan plastik sebagai bahan baku pembuatan kotak suara akan menghemat anggaran. Kelebihan lainnya, seusai pelaksanaan pemilu, kotak suara tersebut dapat disimpan. Begitu pula dengan penggunaan bahan baku plastik untuk pembuatan kotak suara. Boradi mengatakan, bahan baku plastik yang akan diusulkan menyerupai plastik boks yang digunakan oleh partai politik saat menyerahkan berkas daftar bakal calon anggota legislatif yang lalu.

"(Untuk) desainnya (nanti) dari kami," katanya. Usulan ini rencananya diajukan pada saat rapat dengan anggota KPU mendatang.

Seperti diberitakan, KPU mengalokasikan dana sebesar Rp 5 triliun untuk pengadaan logistik kebutuhan Pemilu 2014. Anggaran tersebut digunakan untuk keperluan pengadaan barang dan jasa, mulai dari pengadaan bilik suara dan kertas suara, pengadaan server dan alat informasi teknologi, hingga Sistem Informasi Data Pemilih (Sidali).

Ketua KPU Husni Kamil Malik menambahkan, selain bekerja sama dengan LKPP, pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga, di antaranya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dan ITB.

"Kerja sama dengan Bakosurtanal itu untuk distribusi logistik pemilu mulai dari pusat hingga ke tingkat kabupaten/kota," katanya.

Sementara kerja sama dengan BPPT dan ITB adalah untuk mempersiapkan keperluan IT KPU. Hal itu untuk mengantisipasi adanya aktivitas peretas sistem yang mungkin akan terjadi selama masa pemilu. Husni mengatakan, kerja sama antara KPU dan LKPP sudah berlangsung sejak 2009. Kerja sama itu dilakukan untuk mewujudkan proses pengadaan barang dan jasa yang lebih baik.

"Kesepakatan membangun kerja sama ini sebagai upaya mengelola proses pengadaan logistik yang lebih profesional untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilu sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    WNI yang Umrah ke Tanah Suci Diminta Kembali Sebelum 23 Mei 2024

    WNI yang Umrah ke Tanah Suci Diminta Kembali Sebelum 23 Mei 2024

    Nasional
    Baznas Janji Tak Ambil Keuntungan jika Dilibatkan Prabowo Jalankan Program Makan Siang Gratis

    Baznas Janji Tak Ambil Keuntungan jika Dilibatkan Prabowo Jalankan Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Dukung World Water Forum di Bali, Holding RS BUMN IHC Siapkan Tim Medis hingga Mini ICU

    Dukung World Water Forum di Bali, Holding RS BUMN IHC Siapkan Tim Medis hingga Mini ICU

    Nasional
    Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden

    Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Negara Sebatas Menghapus Jumlah 34 Kementerian, Ketua Baleg Harap Segera Rampung

    Revisi UU Kementerian Negara Sebatas Menghapus Jumlah 34 Kementerian, Ketua Baleg Harap Segera Rampung

    Nasional
    Laporkan Soal Bea Cukai ke Jokowi, Sri Mulyani: Yang Viral-viral Harus Diperbaiki

    Laporkan Soal Bea Cukai ke Jokowi, Sri Mulyani: Yang Viral-viral Harus Diperbaiki

    Nasional
    Jusuf Kalla Disebut Bakal Jadi Saksi dalam Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

    Jusuf Kalla Disebut Bakal Jadi Saksi dalam Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

    Nasional
    Nilai Aset Jokowi Naik, Kekayaan Betambah Rp 13,4 M dalam LHKPN Terbaru

    Nilai Aset Jokowi Naik, Kekayaan Betambah Rp 13,4 M dalam LHKPN Terbaru

    Nasional
    19.354 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

    19.354 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

    Nasional
    Baznas Siap Berkolaborasi dengan Prabowo untuk Program Makan Siang Gratis

    Baznas Siap Berkolaborasi dengan Prabowo untuk Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Politisi PDI-P Usul 'Money Politics' Dilegalkan, Ketua Komisi II DPR: 1 Rupiah Pun Harus Ditangkap

    Politisi PDI-P Usul "Money Politics" Dilegalkan, Ketua Komisi II DPR: 1 Rupiah Pun Harus Ditangkap

    Nasional
    Eks Pejabat Pemkab Mimika Dituntut 2 Tahun 3 Bulan Bui dalam Kasus Gereja Kingmi Mile 32

    Eks Pejabat Pemkab Mimika Dituntut 2 Tahun 3 Bulan Bui dalam Kasus Gereja Kingmi Mile 32

    Nasional
    Komisi II DPR Setujui Dua Rancangan PKPU Tentang Pilkada

    Komisi II DPR Setujui Dua Rancangan PKPU Tentang Pilkada

    Nasional
    LPSK Bakal Beri Perlindungan Saksi Kasus SYL hingga 6 Bulan ke Depan

    LPSK Bakal Beri Perlindungan Saksi Kasus SYL hingga 6 Bulan ke Depan

    Nasional
    Relawan Ambil Formulir untuk Kaesang Daftar Pilkada Bekasi, Ini Tanggapan PSI

    Relawan Ambil Formulir untuk Kaesang Daftar Pilkada Bekasi, Ini Tanggapan PSI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com