Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko, Kepala Staf TNI AD yang Baru

Kompas.com - 21/05/2013, 02:22 WIB

Jakarta, Kompas - Letnan Jenderal Moeldoko yang diangkat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru berjanji untuk mengevaluasi pendidikan prajurit. Ia tidak menutup kemungkinan penyebab sejumlah insiden kekerasan yang dilakukan prajurit berakar pada sistem pendidikan.

”Kami sudah melakukan evaluasi internal. Segera akan saya lihat kembali apakah ada proses pendidikan yang kurang baik atau kurang benar. Ini perlu penelitian. Kami akan evaluasi untuk pembenahan ke depan,” kata Moeldoko, Senin (20/5), di Kantor Presiden, Jakarta.

Moeldoko bersama KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan Komandan Kodiklat TNI AD Letjen Gatot Nurmantyo bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendengarkan arahan mengenai tugas TNI AD pada masa mendatang.

Beberapa bulan silam, 11 prajurit Kopassus menyerang LP Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, dan membunuh empat tahanan titipan Polda DI Yogyakarta. Keempat tahanan itu merupakan tersangka pengeroyokan dan pembunuhan seorang anggota Kopassus. Sebelumnya puluhan tentara menyerang dan membakar markas Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Dalam jumpa pers, Pramono menyampaikan, Presiden meminta agar TNI AD menjaga kekompakan internal dan kekompakan dengan rakyat, TNI AU, TNI AL, serta Polri. ”Hal ini perlu agar tidak ada kendala dalam memberikan bantuan kepada kepolisian sehingga bisa cepat mengatasi kejadian yang dapat merobek persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Ada enam pesan lain yang diberikan Presiden kepada TNI AD. Presiden meminta kepada TNI AD untuk meneruskan pola kepemimpinan dan manajemen TNI AD yang selama ini dinilai sudah baik. ”Presiden juga menyatakan bahwa TNI yang diharapkan oleh rakyat adalah TNI yang profesional. Karena itu, agar dilanjutkan modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan),” ujar Pramono.

TNI AD diminta pula untuk terus meningkatkan kesejahteraan prajurit, menjalin kedekatan dengan rakyat, tidak terlibat politik praktis menjelang Pemilu 2014, dan tertib dalam urusan keuangan pengadaan alutsista. ”(Pengadaan alutsista) harus dilaksanakan secara transparan, terbuka, sehingga tidak ada kesan penggunaan anggaran yang kurang tepat,” kata Pramono.

Menurut Moeldoko, terkait pengadaan alutsista, dia bersikap terbuka kepada seluruh jajaran. ”Tidak ada lagi, istilahnya, ini orangnya Moeldoko atau siapa,” kata Wakil KSAD itu.

Saat mengumumkan penunjukan Moeldoko, Yudhoyono menyatakan, Pramono akan pensiun. Ia pun menyetujui usul Panglima TNI soal pengganti Pramono. Moeldoko dilantik di Istana Negara, Rabu besok. (ato)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com