Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Awal Sudah Muncul Niat Selamatkan Bank Century

Kompas.com - 06/05/2013, 12:48 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR (bidang hukum), Bambang Soesatyo, menyatakan, dari awal ternyata sudah ada niat untuk menyelamatkan Bank Century.

Menurut Bambang, yang juga "vokalis" dalam kasus Bank Century itu, informasi mengenai upaya penyelamatan sejak awal itu dia peroleh tanpa sengaja dari seorang penyidik Kejaksaan Agung.

Kepada Kompas, Senin (6/5/2013), ia menyatakan bertemu secara kebetulan tanpa sengaja dengan penyidik dari Kejaksaan Agung yang tidak dia sebut namanya. Saat itu, Bambang usai menjalani pemeriksaan di KPK sebagai saksi dalam kasus simulator SIM.

Dia bertemu tanpa sengaja di lift gedung KPK, dan kemudian berbincang-bincang, terutama soal kasus Bank Century yang selama ini disorotinya.

Setelah bersalaman dan mengajak berkenalan, pria muda itu kemudian menyapanya. "Saya senang bertemu bapak," kata orang itu seperti diceritakan Bambang Soesatyo siang ini.

Bambang pun tersenyum, merasa tak kurang pula senangnya. "Terima kasih," kata Bambang.

Kemudian, lanjut Bambang, orang itu bercerita betapa ia menilai Bambang sebagai salah satu anggota DPR yang konsisten dalam mengusut kasus Bank Century. Lalu, penyidik itu berusaha meyakinkan Bambang bahwa kasus itu akan benar-benar ditanganani di KPK.

"Pak Bambang percaya, tidak?" ujar kata Bambang mengutip kata penyidik itu. Menurut penyidik itu, pertanyaan dia kepada para pejabat Bank Indonesia sebenarnya sederhana saja. "Saya hanya bertanya, apa yang akan terjadi pada nasabah jika Bank Century ditutup atau dilikuidasi?" kata orang itu.

Bambang lalu bertanya apa jawaban para pejabat BI itu. "Tentu saja normatif," jawab orang itu.

"Saya suka mendengar nada suaranya. Khas, berusaha melafalkan setiap kata dengan jelas, seperti lazimnya para jaksa," kata Bambang kepada Kompas.

Penyidik itu kemudian melanjutkan ceritanya, mengutip keterangan para pejabat BI bahwa peraturan membatasi penggantian dana nasabah bank yang dilikuidasi hingga maksimal Rp 2 miliar. Bambang mengaku belum paham arah penjelasan sang penyidik.

"Konsekuensinya apa?" tanya Bambang. Orang itu lagi-lagi tersenyum lebih dulu. "Pak Bambang," kata dia, "Jika Bank Century ditutup, maka selain pemilik bank, yang lebih panik adalah para nasabah yang memiliki uang besar di Bank Century," jelas orang itu.

"Tidak menutup kemungkinan, mereka, para nasabah ini, bikin manuver dan melakukan lobi politik untuk mengamankan Bank Century. Demi memastikan dana mereka aman dan tidak melayang atau hanya diganti Rp 2 miliar," kata orang itu.

"Tentu saja ia benar. Sejak awal saya tahu ada sejumlah nasabah pemilik dana jumbo di Bank Century, termasuk kalangan BUMN. Sebagai politisi dan pebisnis, saya tidak kaget jika mendengar para nasabah jumbo ini melakukan kasak-kusuk untuk mengamankan duitnya. Rasa-rasanya, jika ada nasabah yang menyimpan uang Rp 2 triliun di Bank Century, ia akan rela kehilangan separuhnya ketimbang hanya tinggal bersisa Rp 2 miliar. Ini semua pemikiran biasa. Yang luar biasa adalah pemikiran itu sudah menjadi paradigma penyidik KPK," kata Bambang tentang cerita itu.

"Jadi, Pak Bambang, ini sudah ada titik terang. Kami sudah menemukan mens rea-nya," kata penyidik itu lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com