Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayu Azhari: Saya Korban Ahmad Fathanah

Kompas.com - 01/05/2013, 19:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Artis Ayu Azhari merasa telah menjadi korban penipuan Ahmad Fathanah, orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Ayu mengaku dijanjikan pekerjaan oleh Fathanah, tetapi hingga kini janji itu belum terealisasi.

"Sebenarnya saya korban dari janji-janji pekerjaan yang dijanjikan dia," kata Ayu di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Ayu selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Fathanah yang merupakan tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang terkait rekomendasi kuota impor daging sapi. Dia diperiksa selama lebih kurang tujuh jam. Lebih jauh Ayu mengungkapkan, dia ditawari pekerjaan oleh Fathanah untuk menyanyi dalam sejumlah acara terkait promosi di daerah dan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, saya sempat dipertemukan dengan beberapa orang," tuturnya.

Ayu mengaku beberapa kali bertemu dengan Fathanah dan diperkenalkan dengan sejumlah klien Fathanah. Namun, Ayu yang bernama asli Siti Khadijah Azhari itu menegaskan, pekerjaannya tersebut tidak berkaitan dengan PKS. "Enggak ada hubungannya dengan partai. Dia secara pribadi saja mengundang saya dan menjanjikan beberapa pekerjaan," ucap Ayu.

Pengacara Ayu, Fahmi Bachmid, menambahkan, kliennya mengenal Fathanah sekitar Desember 2012. Ayu pertama kali bertemu Fathanah di Plaza Indonesia. Saat pertemuan pertama, katanya, Ayu dan Fathanah hanya berkenalan. Selanjutnya, kata Fahmi, ada janji pekerjaan yang ditawarkan Fathanah. "Kamu ntar saya ajak kampanye. Saat itulah Ayu kenal," ujar Fahmi.

Menurutnya, Ayu bertemu dengan Fathanah sebanyak tiga sampai empat kali untuk membicarakan pekerjaan. Namun, Fahmi menegaskan, kliennya belum bekerja atas tawaran Fathanah dan belum mendapatkan bayaran sedikit pun. Fahmi juga menegaskan, Ayu tidak mengenal Luthfi Hasan Ishaaq.

KPK memeriksa Ayu karena dianggap tahu seputar dugaan pencucian uang yang menjerat Fathanah. Selain menjadi tersangka TPPU, Fathanah juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah rekomendasi kuota impor daging sapi. Fathanah diduga bersama-sama Luthfi menerima uang dari PT Indoguna Utama.

Kasus ini berawal saat Fathanah tertangkap KPK di Hotel Le Meridien bersama seorang mahasiswi bernama Maharany Suciyono. Dalam pengembangannya, KPK menjerat Fathanah dengan TPPU dan menyita sejumlah aset miliknya. Belakangan KPK juga menetapkan Luthfi sebagai tersangka TPPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com