Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Makan Siang bersama Buruh Maspion

Kompas.com - 01/05/2013, 12:32 WIB
Tomy Trinugroho A.

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Rabu (1/5/2013) siang bertatap muka dengan para buruh PT Maspion di Sidoarjo, Jawa Timur.

Selain meninjau fasilitas pabrik yang membuat alat elektronik dan peralatan rumah tangga tersebut, Presiden SBY juga bertemu dan makan siang bersama dengan para buruh.

Pesawat yang membawa rombongan presiden tiba di Base Ops Pangkalan Udara Angkatan Laut Djuanda sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka langsung menuju pabrik Maspion.

Dari pabrik Maspion, Presiden SBY juga akan meninjau pabrik Unilever. Kunjungan ke Jawa Timur juga digunakan Presiden untuk meninjau latihan gabungan TNI di Situbondo. Kunjungan kerja ke Jawa Timur sejak Rabu hingga hari Minggu.

Ucapan Hari Buruh

Sebelumnya, lewat Twitter, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan selamat Hari Buruh kepada para pekerja di Indonesia.

"Selaku Kepala Negara, saya mengucapkan Selamat Hari Buruh kpd para pekerja Indonesia. Semoga buruh semakin sejahtera. SBY," tulisnya di akun @SBYudhoyono.

Ia menulis kicauan ini tidak lama setelah rombongan Presiden mendarat di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo. Presiden bertolak dari Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, menuju Sidoarjo untuk bertemu buruh perusahaan Maspion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com