Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LKP: Prabowo dan Wiranto Capres Paling Diminati

Kompas.com - 28/04/2013, 12:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Klimatologi Politik (LKP). Keduanya mendapatkan elektabilitas masing-masing 19,8 persen dan 15,4 persen.

Chief Executive Officer LKP Usman Rachman menjelaskan, elektabilitas Prabowo dan Wiranto tinggi karena dibantu partai yang mengusung keduanya berada di luar lingkaran kekuasaan.

"Dia (Gerindra dan Hanura) berada di ranah luar kekuasaan. Ini punya kemungkinan pengakuan lebih tinggi. Dia tidak terjebak dengan informasi yang bersifat korupsi, mafia banggar, setoran partai, dan sebagainya," ujar Usman dalam jumpa pers di Hotel Grand Menteng, Minggu (28/4/2013).

Usman menilai, kedua tokoh yang berlatar belakang militer itu juga merupakan jenderal rising star pada masa Orde Baru. "Kedua jenderal ini dianggap mampu mengenal teritorial Indonesia dengan baik. Sehingga, ada persepsi publik dua jenderal ini yang dianggap tegas," katanya.

Selain Prabowo dan Wiranto, capres-capres lain yang masuk dalam lima besar yakni Aburizal Bakrie (14,4 persen), Megawati Soekarnoputri (13,3 persen), dan Ani Yudhoyono (4,8 persen). Selebihnya, yakni Hatta Rajasa (3,9 persen), Surya Paloh (3,8 persen), Sutiyoso (2,7 persen), Yusril Ihza Mahendra (2,5 persen), Muhaimin Iskandar (1,8 persen), Anis Matta (1,3 persen), dan Suryadarma Ali (1,1 persen).

Survei ini dilaksanakan pada tanggal 20-30 Maret 2013 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1225 responden melalui teknik multistage random sampling. Ambang kesalahan (margin of error) dari survei ini yakni +/- 2,8 persen dan level of confidence 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden dan bantuan kuesioner.

Capres TNI diminati

Menurut Usman, tingginya minat publik terhadap capres yang berlatar belakang militer diperkuat dengan temuan LKP lainnya. Saat ditanyakan kepada responden, apakah Presiden RI mendatang sebaiknya berasal dari kalangan TNI atau sipil? Ternyata 40,5 persen responden lebih menghendaki tokoh berlatar belakang TNI. Sementara itu, yang menginginkan tokoh sipil sebanyak 21,4 persen. Adapun 27,3 persen responden tidak mempermasalahkan apakah capres 2014-2019 nanti berasal dari kalangan TNI atau sipil, kemudian 10,8 persen responden menjawab tidak tahu.

"Kenapa tokoh militer masih diminati. Ini semua tidak lepas dengan kondisi sosial politik Indonesia akhir-akhir ini. Banyak tindak kekerasan, konflik sosial, gangguan keamanan, dan mendorong keinginan publik akan lahirnya sosok kepemimpinan nasional yang tegas dan dapat mengendalikan keamanan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com