Namun, kesalahan administrator itu sudah menyebar dan jadi bahan olok-olok. Bagusnya, netizen paham bahwa itu bukan SBY karena terlihat dari tweet tanpa tanda *SBY*. ”Sembrono! Pake akunnya RI 1 salah ketik!” kata @ninokhariyani.
Netizen
”SBY mungkin tidak, tapi adminnya yang kegenitan,” begitu @_khadafy.
”SBY gaul banget, nge-follow artis-artis, kenapa bukan rakyat saja yang di-follow,” kata @zhrismi.
Administrator akun seorang presiden seharusnya paham kebijakan publik dan melek teknologi informasi sehingga bisa produktif memanfaatkan teknologi. Banyak yang berharap administrator Twitter Presiden seharusnya pakar komunikasi atau pakar kebijakan publik.
”Miminnya (istilah untuk administrator) akun @SBYudhoyono makan gaji buta tuh. Hampir semua tweet dibuat SBY sendiri,” kata @sigitwid.
SBY memang menandai tweet dari dirinya dengan kode *SBY* sehingga orang bisa menghitung mana tweet dari SBY pribadi dan mana yang dari staf administrator. ”35 dari 42 tweet @SBYudhoyono bertanda *SBY* artinya presidennya lebih banyak nge-tweet daripada stafnya, mungkin stafnya lebih sibuk kerja,” kata @LiongkyTan.
Presiden juga harus membiasakan dengan pengguna media sosial yang cerewet dan sering usil dengan hal-hal sepele. Akun @dipanggilaing mengkritik
Banyak pula tweet bernuansa dukungan terhadap kebijakan Presiden, terutama dari anak-anak muda. ”Memuji
Guru Besar Psikologi Politik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof Hamdi Muluk mengaku agak kaget dengan keputusan SBY membuka diri dengan membuat akun Twitter. ”Kenapa tidak dari dulu punya akun Twitter, ketika gaya komunikasi SBY dikeluhkan banyak pihak karena selalu lambat merespons,” ujar Hamdi.
Meski memiliki akun Twitter, Hamdi menilai, hal itu belum banyak mengubah gaya komunikasi SBY. Walau beberapa sudah tampak responsif, misal ketika ada gonjang-ganjing ujian nasional, SBY memberi respons meskipun belum cepat.
”Jika gayanya sudah berubah, ketika kasus eksekusi Susno