Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luthfi Bantah Intervensi Menteri Pertanian

Kompas.com - 26/04/2013, 12:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq membantah disebut memengaruhi Menteri Pertanian Suswono untuk menyetujui permohonan tambahan kuota impor daging sapi yang diajukan PT Indoguna Utama. Melalui pengacaranya Zainuddin Paru, Luthfi juga membantah pernah bersedia membantu PT Indoguna Utama untuk mendapatkan tambahan kuota impor daging sapi hingga 10.000 ton.

"Tidak pernah ada janji apapun, tidak pernah ada upaya untuk memengaruhi Mentan (Menteri Pertanian), tidak pernah berniat untuk melakukan itu karena kapasitas beliau (Luthfi) sebagai Presiden PKS saat itu dan juga mentan, berbeda," kata Zainuddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (26/4/2013) saat mendampingi Luthfi diperiksa.

Menurut Zainuddin, kewenangan Luthfi sebagai Presiden PKS tidak dapat memengaruhi kebijakan Mentan. Mereka menjalankan kewenangannya secara terpisah.

"Mentan melayani masyarakat terkait pemenuhan kuota dalam negeri terkait pasokan daging dan tugas Pak Luthfi adalah mengelola dan mengatur partai," ucap Zainuddin.

Kendati demikian, Zainuddin membenarkan ihwal pertemuan yang terjadi di Hotel Aryaduta Medan antara Suswono, Luthfi, dan Direktur Utama PT Indoguna Maria Elizabeth Liman. Namun menurut Zainuddin, pertemuan itu dilakukan bukan khusus membahas pertambahan kuota impor daging sapi. Pertemuan itu terjadi setelah isu beredarnya daging babi dan tikus yang membuat masyarakat galau.

"Mentan berasal dari PKS, partai islam, menko Hatta berbasis islam, tapi masyarakat disungguhkan pada daging yang tidak halal. Atas dasar itulah Pak LHI (Luthfi Hasan Ishaaq) bertanya pada mentan," ujarnya.

Di saat yang sama, menurut Zainuddin, PT Indoguna Utama memiliki solusi terkait pemenuhan kebutuhan pasokan daging dalam negeri. "Indoguna yang kemudian mengatakan bahwa ada kesalahan data dan tidat ketepatan yang kemudian Pak Luthfi mencoba untuk disampaikan kepada mentan," ucap Zainuddin.

Fee Rp 40 Miliar

Sementara, menurut surat dakwaan direktur PT Indoguna Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, Luthfi merupakan pihak yang mengatur pertemuan di Medan. Maria meminta dipertemukan langsung dengan Suswono setelah permintaan tambah kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna tidak juga disetujui Kementan. Akhirnya, pada 11 Januari, Luthfi mempertemukan Maria dengan Suswono.

Pertemuan itu berlangsung di kamar Luthfi di Hotel Aryaduta, Medan. Hadir pula dalam pertemuan itu, orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, dan Soewarso yang disebut sebagai orang dekat Suswono.

Dalam pertemuan itu, menurut dakwaan, Maria melakukan presentasi di hadapan Mentan. Maria menyampaikan soal perlunya penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013 serta menyampaikan data-data tentang kebutuhan ril daging sapi. Maria juga mengatakan kepada Mentan soal adanya praktek jual-beli surat persetujuan impor daging sapi oleh beberapa perusahaan tertentu sehingga menyebabkan harga daging sapi menjadi tinggi.

Sebelum pertemuan, Maria telah diarahkan Luthfi agar membawa data-data guna meyakinkan Suswono bahwa kebijakan swasembada daging akan mengancam ketahanan pangan nasional sehingga perlu penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013.

Sebelumnya, juga disepakati komitmen fee Rp 40 miliar untuk Luthfi jika permohonan tambahan kuota impor daging sebanyak 8.000 ton disetujui Kementan. Namun, menurut dakwaan, dalam pertemuan itu, Mentan Suswono justru menanggapi dingin permintaan Maria.

Suswono juga meminta Maria membuktikan tuduhannya mengenai praktik jual beli persetujuan impor daging sapi dengan menyerahkan daftar perusahaan-perusahaan yang disebutnya melakukan praktek kotor tersebut. Setelah pertemuan di Medan tersebut, menurut jaksa, pihak Kementan tidak juga menyetujui permintaan tambahan kuota yang diajukan PT Indoguna.

Dakwaan juga mengungkapkan, Luthfi kembali mendesak Mentan melalui Sekretaris Mentan Baran Wirawan. Sekitar akhir Januari 2013, kata jaksa, Luthfi meminta Baran untuk menemuinya di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta. Setelah bertemu, Luthfi meminta kepada Baran untuk menyampaikan pesan ke Suswono agar peka terhadap isu yang berkembang di masyarakat mengenai harga daging sapi yang mahal dan soal beredarnya daging celeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Nasional
    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Nasional
    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Nasional
    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Nasional
    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    BrandzView
    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Nasional
    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    Nasional
    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Nasional
    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Nasional
    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Nasional
    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Nasional
    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Nasional
    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Nasional
    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com