Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pasek dan Mirwan Dicoret dari Kepengurusan Demokrat

Kompas.com - 21/04/2013, 22:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat mencoret dua kadernya, Gede Pasek Suardika dan Mirwan Amir, dari jajaran kepengurusan di partai itu. Apa alasan pencoretan kedua kader yang dikenal dekat dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu?

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, alasan pencoretan Mirwan Amir lantaran ada indikasi bahwa Mirwan akan mengundurkan diri dari kepengurusan. "Memang ada indikasi mengundurkan diri, memang ada statement, tapi tetap jadi caleg," ujar Max di kantor DPP Partai Demokrat, Minggu (21/4/2013).

Max mengaku keputusan mundur Mirwan bukanlah salah siapa pun. Menurutnya, formatur partai memiliki pertimbangan khusus yang akhirnya memutuskan Mirwan tak masuk lagi dalam struktur sebagai Wakil Bendahara Umum.

Sementara Pasek, lanjut Max, dicoret dari posisi awalnya sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik karena memutuskan menjadi caleg di Dewan Perwakilan Daerah. "Enggak mungkin seorang anggota DPD menjadi pengurus," lanjutnya.

Max mengatakan, pencoretan kedua nama itu dari jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat bukanlah karena dilatarbelakangi fanatisme akan pemimpin tertentu.

Max menegaskan, tidak ada lagi kubu-kubu di partainya setelah pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) pada akhir Maret lalu.

Hal senada juga disampaikan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan. "Ini sekarang enggak ada kubu. Ya itulah Indonesia. Kan beragam-ragam, dengan pulau yang besar-besar. 17.000 pulau, suku bangsa yang berbeda, agama yang berbeda. Paham yang berbeda. Semuanya ingin membangun bangsanya. Ya itulah Partai Demokrat," dalih Syarief saat ditanyakan soal pencopotan dua kader Demokrat itu.

Menurut Syarief, baik Pasek maupun Mirwan adalah kader yang bagus. Loyalitas keduanya terhadap Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat pun tak diragukan. "Tidak ada loyalis A, B, C, D. Pokoknya satu. Mereka semua kader-kader yang bagus," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesoris Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesoris Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com