Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Jangan Ada Rekayasa Hasil Pemilu

Kompas.com - 18/04/2013, 22:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, pemerintah dan semua pihak terkait harus bisa menyelenggarakan seluruh pemilu kepala daerah, pemilu legislatif, dan pemilu presiden 2014 dengan baik agar Indonesia siap menghadapi ASEAN Economic Community 2015.

Puan mengingatkan, semua pihak terkait harus siap menghadapi Pilkada serentak di sepanjang 2013. Jika pemilu tidak lancar, maka akan terjadi konflik hingga akhirnya Indonesia tidak akan siap menghadapi 2015 .

Hal itu dikatakan Puan saat berbicara di Indonesian Young Leaders Forum 2013 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Kamis (18/4/2013).

Puan mengatakan, seluruh pihak terkait harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan pemilu yang jujur dan adil. Aparat keamanan harus tetap netral dan tidak ada rekayasa dalam proses penghitungan hasil pemilu, terutama dalam penghitungan melalui teknologi informasi.

"Itu akan timbulkan gejolak dan ketidakstabilan politik," kata putri Megawati Soekarnoputri itu.

Puan mengatakan, konflik terkait pilkada selama ini terjadi karena penyelenggaraan pemilu belum jujur dan adil. Peserta pemilu, kata dia, tidak siap kalah terhormat dan menang secara jujur hingga akhirnya berbuat curang.

Agus Harimurti Yudhoyono, putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga menjadi pembicara, berpendapat, untuk menghadapi ASEAN Economic Community, pembangunan sumber daya manusia diperlukan. Terlebih, sumber daya alam Indonesia semakin lama akan semakin menipis.

Selain itu, kata Agus, perlu terus diupayakan kestabilitas keamanan sebagai syarat mutlak untuk menghadapi tantangan ke depan. Agus berpendapat, permasalahan yang ada dengan negara lain perlu diselesaikan melalui jalur diplomasi.

Meski mengedepankan jalur diplomasi, menurut pria berpangkat Mayor TNI Angkatan Darat itu, penguatan militer tidak bisa diabaikan. Pasalnya, kawasan Indonesia sangat luas. Untuk itu, ia berpendapat perlu ada tambahan anggaran untuk TNI ke depannya.

Anggaran untuk TNI tahun 2013, lanjut Agus, memang sudah cukup besar, yakni sebesar Rp 77 triliun. Namun, katanya, angka itu masih 0,8 persen dari Gross Domestic Product (GDP). Ia membandingkan dengan dua negara tetangga, yakni Malaysia sebesar 1,6 persen dari GDP dan Singapura 3,6 persen dari GDP. "Perlu dukungan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

    Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

    Nasional
    Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

    Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

    Nasional
    PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

    PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

    Nasional
    Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

    Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

    Nasional
    Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

    Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

    Nasional
    Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

    Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

    Nasional
    PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

    PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

    Nasional
    Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

    Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

    Nasional
    Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

    Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

    Nasional
    Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

    Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

    Nasional
    Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

    Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

    Nasional
    Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

    Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

    Nasional
    Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

    Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

    Nasional
    Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

    Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

    Nasional
    Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

    Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com