JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Negara Republik Indonesia meningkatkan pengamanan di Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat pascateror bom Boston Marathon, di Boston, Massachusetts. Hal itu sebagai bentuk antisipasi teror yang dapat saja menyasar ke Indonesia.
"Kami secara proaktif tentunya mengamankan tempat-tempat tersebut. Tanpa diminta pun itu menjadi kewajiban bagi negara ini untuk melihat negara yang berpotensial seperti itu, ada penambahan kualitas penjagaan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2013).
Suhardi mengatakan, penjagaan telah dilipatgandakan. Selain itu, kepolisian juga bersinergi untuk mencegah aksi teror tersebut. Salah satunya, dengan menghapus konten cara membuat bom di internet.
"Kami lihat kemungkinan besar peramuan-peramuan bom itu meng-update konten-konten yang ada di internet. Itu yang perlu disinergikan untuk menghapusnya dari dunia maya supaya tidak mudah didapat orang-orang yang tidak bertanggungjawab," kata Suhardi.
Seperti diberitakan, ledakan bom terjadi saat acara Boston Marathon, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (15/4/2013) pukul 14.45 waktu setempat, atau Selasa (16/4/2013) pukul 02.45. Dalam insiden ini, tiga orang tewas, lebih dari 170 orang terluka, dengan belasan korban luka dalam kondisi kritis. Presiden Barack Obama mengatakan, masih belum jelas siapa yang berada di balik peledakan itu. Ia mengatakan, pelaku ledakan akan segera diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.