Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKPP: 49 Penyelenggara Pemilu Sudah Dipecat

Kompas.com - 15/04/2013, 15:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah menjatuhkan sanksi terberat kepada 49 orang penyelenggara Pemilu di tingkat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) hingga Panitia Pengawas Pemilu Daerah. Sebagian besar dipecat karena dianggap memihak kepada calon tertentu.

"Sudah tujuh bulan ini jumlah anggota KPU atau Bawaslu di daerah yang terbukti melanggar dan terpaksa diberhentikan secara tetap. Sudah ada 49 orang yang diberhentikan secara tetap. Kalau bahasa sehari-harinya dipecat," ujar Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, saat bertemu dengan pimpinan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), di Kompleks Parlemen, Senin (15/4/2013).

Jimly mengaku banyak menerima laporan masyarakat adanya ketidakseimbangan. Dari seluruh laporan itu, hanya 30 persen tidak terbukti. Sebanyak 60 persen terbukti melakukan pelanggaran.

"Setengah di antaranya hanya pelanggaran ringan dan diberi sanksi teguran, sisanya pelanggaran berat seperti berpihak ke salah satu calon. Sanksinya adalah pemecatan," kata Jimly.

Menurut Jimly, keberpihakan penyelenggara pemilu kepada salah satu calon tertentu adalah pelanggaran serius. Pasalnya, sebagai penyelenggara pemilu harus menunjukkan profesionalisme termasuk tertib dalam hal administrasi.

"Kalau terbukti pelanggarannya berpihak, maka tak akan diberi ampun. Banyak masalah-masalah, mudah-mudahan kasus yang sudah diputuskan DKPP menjadi pelajaran untuk ke depan. Kami juga tidak mau ditakuti KPU, yang kami inginkan perbaikan ke depan," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Jimly juga menjelaskan, sanksi pemecatan itu tidak menyalahi kewenangan DKPP. Awalnya, kata dia, persoalan etika dimaknai sebagai kesadaran yang tumbuh dari internal. Namun, pemahaman itu tidak bisa lagi diterapkan.

"Tidak mungkin zaman sekarang ini kita menunggu kesadaran orang, sehingga diperlukan kehadiran DKPP di situ," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com