Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masykur: Penyerangan Pesantren akibat Salah Paham

Kompas.com - 08/04/2013, 22:40 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Perwakilan Pondok Pesantren Fathiyah Al Idrissyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Masykur Malik, menyatakan, penyerangan ratusan massa ormas Islam ke pesantrennya dilatarbelakangi salah paham.

"Kami diduga telah menyembunyikan seorang ustaz bernama Ridwan di pesantren. Ustaz itu diduga telah berbuat asusila beberapa tahun lalu. Padahal enggak, rumah ustaz itu memang lokasinya di belakang lingkungan kompleks pesantren kami," terang Masykur kepada Kompas.com, Senin (8/4/2013) malam.

Mengenai tudingan sekelompok massa ormas Islam terkait pesantren telah menyimpang dari ajaran Islam, Masykur membantahnya. Bahkan, pihaknya memiliki bukti keterangan dari MUI setempat bahwa ajaran pesantren tidak menyimpang dari ajaran Islam.

"Enggak ini hanya salah sangka, pesantren kami diduga telah menyembunyikan ustaz yang berbuat asusila," kata Masykur.

Saat beberapa wartawan berkunjung ke pesantren tersebut, Minggu (7/4/2013), pihak pesantren sempat menunjukkan surat keterangan bahwa ajarannya tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.

Diberitakan sebelumnya, ratusan massa salah satu ormas Islam menyerang Pesantren Fathiyah Al Idrisiyyah di Jalan Raya Ciawi, Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (6/4/2013) malam.

Sekelompok orang itu merusak aset pesantren berupa minimarket dan memaksa masuk ke lokasi pesantren. Akibat aksi perusakan massa itu, kaca minimarket yang berada di depan kompleks pesantren pecah. Bahkan, tiga orang santri pesantren itu mengalami luka-luka di wajah dan tubuhnya akibat terkena lemparan batu yang dilakukan kelompok penyerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com