JAKARTA, KOMPAS.com — Pemikiran dan kiprah tiga tokoh Muhammadiyah, yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir diabadikan dalam sebuah buku. Mereka adalah tokoh yang telah banyak menyumbangkan kontribusinya bagi kemajuan Lembaga Muhammadiyah. Mereka juga merupakan bapak pendiri bangsa yang berjasa besar dalam meletakkan dasar-dasar negara Indonesia.
Demikian kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haidar Nasir dalam acara peluncuran buku "Dari Muhammadiyah untuk Indonesia: Pemikiran dan Kiprah Ki Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singodimedjo, dan KH Abdul Kahar Mudzakkir" di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/4/2013). Menurut Haidar, ketiga tokoh itu merupakan suri teladan bukan hanya untuk Muhammadiyah, melainkan juga untuk Indonesia.
"Oleh karena itu, layaklah pemikiran dan kiprah mereka bertiga diabadikan dalam buku. Agar generasi zaman sekarang tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan dan bisa belajar dari pengalaman mereka," ujar Haidar saat menyampaikan sambutannya.
Mantan Wakil Ketua MPR HM Fatwa mengatakan, ketiga tokoh Muhammadiyah itu telah banyak berjasa dalam berdirinya negara Indonesia. "Dengan terbitnya buku ini, kami ingin agar generasi saat ini mengingat kembali jasa para pahlawan dan jangan pernah melupakannya," ujarnya.
Fatwa menambahkan, dengan terbitnya buku tersebut, pihaknya meminta dan mendorong pemerintah agar memberikan gelar pahlawan nasional bagi ketiga tokoh Muhammadiyah tersebut. "Melihat jasa dan jejak sejarah ketiganya, sangat pantas mereka menyandang gelar pahlawan nasional," ujarnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dirinya telah lama mengagumi ketiga tokoh tersebut. "Saya sering membaca kiprah mereka dalam buku-buku sejarah. Jasa mereka dan semua pahlawan bangsa lainnya wajib untuk kita hargai dan teladani," ucapnya.
Hatta menambahkan, dirinya berharap, lewat buku tersebut, para generasi penerus bangsa bisa belajar tentang nilai-nilai kebangsaan dari tokoh itu, seperti keteguhan hati, ketegasan dalam mengambil keputusan, dan sifat kenegarawanannya.
"Saat ini negara kita sedang krisis ketokohan (idola). Semoga dengan buku ini, kita semua khususnya generasi muda bisa berkaca pada keteladan ketiga tokoh tersebut, agar kelak bangsa kita bisa menjadi lebih baik," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.