Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemikiran dan Kiprah Tiga Tokoh Muhammadiyah Dibukukan

Kompas.com - 06/04/2013, 11:46 WIB
Adrian Fajriansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemikiran dan kiprah tiga tokoh Muhammadiyah, yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, dan Abdul Kahar Mudzakkir diabadikan dalam sebuah buku. Mereka adalah tokoh yang telah banyak menyumbangkan kontribusinya bagi kemajuan Lembaga Muhammadiyah. Mereka juga merupakan bapak pendiri bangsa yang berjasa besar dalam meletakkan dasar-dasar negara Indonesia.

Demikian kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haidar Nasir dalam acara peluncuran buku "Dari Muhammadiyah untuk Indonesia: Pemikiran dan Kiprah Ki Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singodimedjo, dan KH Abdul Kahar Mudzakkir" di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/4/2013). Menurut Haidar, ketiga tokoh itu merupakan suri teladan bukan hanya untuk Muhammadiyah, melainkan juga untuk Indonesia.

"Oleh karena itu, layaklah pemikiran dan kiprah mereka bertiga diabadikan dalam buku. Agar generasi zaman sekarang tidak melupakan jasa-jasa para pahlawan dan bisa belajar dari pengalaman mereka," ujar Haidar saat menyampaikan sambutannya.

Mantan Wakil Ketua MPR HM Fatwa mengatakan, ketiga tokoh Muhammadiyah itu telah banyak berjasa dalam berdirinya negara Indonesia. "Dengan terbitnya buku ini, kami ingin agar generasi saat ini mengingat kembali jasa para pahlawan dan jangan pernah melupakannya," ujarnya.

Fatwa menambahkan, dengan terbitnya buku tersebut, pihaknya meminta dan mendorong pemerintah agar memberikan gelar pahlawan nasional bagi ketiga tokoh Muhammadiyah tersebut. "Melihat jasa dan jejak sejarah ketiganya, sangat pantas mereka menyandang gelar pahlawan nasional," ujarnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dirinya telah lama mengagumi ketiga tokoh tersebut. "Saya sering membaca kiprah mereka dalam buku-buku sejarah. Jasa mereka dan semua pahlawan bangsa lainnya wajib untuk kita hargai dan teladani," ucapnya.

Hatta menambahkan, dirinya berharap, lewat buku tersebut, para generasi penerus bangsa bisa belajar tentang nilai-nilai kebangsaan dari tokoh itu, seperti keteguhan hati, ketegasan dalam mengambil keputusan, dan sifat kenegarawanannya.

"Saat ini negara kita sedang krisis ketokohan (idola). Semoga dengan buku ini, kita semua khususnya generasi muda bisa berkaca pada keteladan ketiga tokoh tersebut, agar kelak bangsa kita bisa menjadi lebih baik," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com