Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Saksi Ketakutan

Kompas.com - 04/04/2013, 02:40 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Para saksi kasus penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, masih trauma dan ketakutan. Secara psikis, mereka belum siap memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus tersebut.

”Setiap malam, mereka waswas dan ketakutan. Mereka khawatir peristiwa penembakan itu terulang lagi,” ujar Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Lies Sulistiani, Rabu (3/4), di Yogyakarta.

Hingga kemarin, LPSK sudah mewawancarai 31 saksi yang mengajukan perlindungan kepada LPSK. Mereka adalah para tahanan penghuni Sel A5 Blok Anggrek, tempat empat tahanan ditembak secara sadis oleh gerombolan orang bersenjata, Sabtu (23/3).

LPSK juga mewawancarai para sipir LP Cebongan yang menjadi saksi peristiwa tersebut. ”Para sipir secara mantap memang belum meminta perlindungan kepada LPSK, tetapi kami tetap akan mendampingi mereka agar semakin mantap memberikan kesaksian baik dalam penyidikan maupun persidangan,” kata Lies.

Jika para sipir juga meminta perlindungan, ujar Kepala LP Cebongan Sukamto Harto, pihaknya siap memfasilitasi dan menyampaikan kepada LPSK.

Menurut Lies, hingga kini tidak ada ancaman nyata yang ditujukan kepada para saksi, entah dalam bentuk pesan singkat, telepon, atau didatangi secara langsung. Meskipun demikian, potensi mereka untuk mendapat ancaman sangat besar. Karena itu, untuk keamanan para saksi, LPSK telah berkoordinasi dengan Polda DIY.

Hingga besok, LPSK masih akan menggali informasi dari para saksi. Senin pekan depan, LPSK akan menggelar rapat paripurna di Jakarta untuk memutuskan saksi-saksi mana yang memenuhi syarat didampingi.

Tim dari TNI

Kemarin, tim investigasi TNI yang dikoordinasi Wakil Badan Pusat Intelijen TNI AD Kolonel Agus Nedi juga meminta penjelasan dari para tahanan dan sipir. Kurang dari dua jam, tim keluar tanpa memberikan keterangan kepada wartawan yang menunggu di luar LP Cebongan.

Sebelumnya, tim tersebut menemui Kapolda DIY Brigadir Jenderal (Pol) Sabar Rahardjo di Mapolda DIY. Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan, tim dari TNI akan bersinergi membantu pengungkapan kasus tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com