Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MK Akil Mochtar Jangan Hanya Menonjol ke Luar

Kompas.com - 03/04/2013, 19:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar diharapkan jangan hanya menonjol ke luar. Sebagai Ketua MK, Akil harus bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik dari dua Ketua MK sebelumnya, Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD.

"Jangan hanya menonjol ke luar namun tidak memperhatikan internal MK," kata hakim konstitusi Maria Farida Indarti dalam proses pemilihan Ketua MK di Gedung MK, Rabu (3/4/2013). Akil terpilih melalui mekanisme pemungutan suara (voting) tiga putaran.

Akil mendapat tujuh suara dan pesaingnya, Harjono, hanya mendapat dua suara. Ia akan menjabat Ketua MK hingga dua tahun enam bulan ke depan, menggantikan Mahfud. Proses voting dilakukan setelah tidak terjadi aklamasi dalam musyawarah mufakat tertutup sembilan hakim konstitusi.

Dalam pemaparan visi dan misi, seluruh hakim konstitusi mengaku akan mendukung siapapun Ketua MK terpilih. Mereka berharap agar Ketua MK baru bisa menjaga citra MK yang sudah baik di mata publik.

Hakim konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi mengatakan, tantangan Akil ke depan adalah membangun budaya berkonstitusi di masyarakat. Selama ini, kata dia, MK sudah berusaha melakukannya melalui perguruan tinggi, parpol, ormas, dan elemen lain.

Hakim konstitusi Achmad Sodiki mengaku khawatir atas pujian masyarakat selama ini kepada MK yang dapat membuat MK keluar jalur. "Jangan hal itu menimbulkan kecongkakan kewenangan karena keputusan MK final. Siapapun yang menjadi ketua, saya harapkan tetaplah rendah hati dan berhati mulai. Tetap konsisten jaga harga diri dan nama baik MK," kata dia.

Akil mengaku bersyukur terpilih sebagai Ketua MK. Ia akan berusaha membawa MK lebih baik ke depan, khususnya memenuhi harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap MK. Akil berharap jangan ada persoalan di internal yang dapat mencederai lembaga MK.

"MK harus tunjukkan dengan kinerja yang baik, memberi hak masyarakat yang dijamin di dalam UU. Independensi hakim konstitusi harus terus dijaga," kata Akil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com