Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Harus Relakan Posisi Ketua DPR

Kompas.com - 30/03/2013, 11:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Jafar Hafsah mengatakan sosok ketua harian yang mendamping Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum nantinya harus fokus mengerjakan tugas-tugas partai. Sehingga, siapa pun nantinya yang akan ditunjuk SBY sebagai ketua harian harus merelakan jabatan publik yang diembannya saat ini.

"Dari hasil diskusi di internal kecenderungan orang itu tidak ada posisi struktural baik di eksekutif dan legislatif. Kalau misalnya dia duduk sebagai Menteri atau Ketua DPR harus dia relakan," ujar Jafar saat dijumpai di Hotel Inna Beach, Denpasar.

Kriteria lain dari calon ketua harian nantinya, lanjut Jafar, juga diharapkan merupakan politisi senior sehingga bisa memahami organisasi dan dinamika internal yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. "Satu-satunya cara adalah pernah bersama dengan Demokrat sebagai pengurus selama lima tahun," ucapnya.

Menurut Jafar, bisa saja calon ketua harian yang akan diusung adalah Marzuki Alie. Tetapi, jika Marzuki menjadi ketua harian, maka dia harus mundur dari jabatannya saat ini sebagai Ketua DPR. "Kalau Pak Marzuki diminta Pak SBY untuk menjadi ketua harian dan disetujui daerah maka satu-satunya jalan Marzuki harus merelakan jabatannya sebagai Ketua DPR karena ketua harian harus fokus," tutur Jafar.

Sebelumnya, Marzuki Alie yang menjadi calon kuat ketua umum Partai Demokrat menyatakan akan mendukung SBY sebagai ketua umum. Pernyataan Marzuki ini disampaikan di hadapan 300 pengurus DPC yang menjadi pendukungnya dalam sebuah pertemuan di Hotel Aston Denpasar pada Jumat (29/3/2013) malam. Disebut, sudah ada kesepakatan antara Marzuki dan SBY. Marzuki akan menjadi ketua harian, sementara SBY ketua umum (baca: "Deal", SBY Ketum, Marzuki Alie Ketua Harian).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com