DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Jafar Hafsah mengatakan sosok ketua harian yang mendamping Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum nantinya harus fokus mengerjakan tugas-tugas partai. Sehingga, siapa pun nantinya yang akan ditunjuk SBY sebagai ketua harian harus merelakan jabatan publik yang diembannya saat ini.
"Dari hasil diskusi di internal kecenderungan orang itu tidak ada posisi struktural baik di eksekutif dan legislatif. Kalau misalnya dia duduk sebagai Menteri atau Ketua DPR harus dia relakan," ujar Jafar saat dijumpai di Hotel Inna Beach, Denpasar.
Kriteria lain dari calon ketua harian nantinya, lanjut Jafar, juga diharapkan merupakan politisi senior sehingga bisa memahami organisasi dan dinamika internal yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. "Satu-satunya cara adalah pernah bersama dengan Demokrat sebagai pengurus selama lima tahun," ucapnya.
Menurut Jafar, bisa saja calon ketua harian yang akan diusung adalah Marzuki Alie. Tetapi, jika Marzuki menjadi ketua harian, maka dia harus mundur dari jabatannya saat ini sebagai Ketua DPR. "Kalau Pak Marzuki diminta Pak SBY untuk menjadi ketua harian dan disetujui daerah maka satu-satunya jalan Marzuki harus merelakan jabatannya sebagai Ketua DPR karena ketua harian harus fokus," tutur Jafar.
Sebelumnya, Marzuki Alie yang menjadi calon kuat ketua umum Partai Demokrat menyatakan akan mendukung SBY sebagai ketua umum. Pernyataan Marzuki ini disampaikan di hadapan 300 pengurus DPC yang menjadi pendukungnya dalam sebuah pertemuan di Hotel Aston Denpasar pada Jumat (29/3/2013) malam. Disebut, sudah ada kesepakatan antara Marzuki dan SBY. Marzuki akan menjadi ketua harian, sementara SBY ketua umum (baca: "Deal", SBY Ketum, Marzuki Alie Ketua Harian).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.