Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bhatoegana: SBY Jadi Ketum Demokrat, Apa Kata Dunia

Kompas.com - 25/03/2013, 12:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menilai Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak mungkin menjadi ketua umum. Sutan tak habis pikir jika SBY menjadi ketua umum, dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai sekretaris jenderal.

"Kita harus baca komitmen keluarga SBY. Mas Ibas dari awal mengatakan akan memegang teguh hasil kongres Bandung. Beliau dipilih dalam kabinetnya Anas sebagai sekjen sampai 2015. Bayangkan saja kalau Mas Ibas sekjen, Ibu Ani atau SBY ketum. Apa kata dunia? Macam enggak punya orang lain pula," ujar Sutan di Kompleks Parlemen, Senin (25/3/2013).

Sutan menilai, dukungan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dalam pertemuan di Cikeas kemarin untuk mengusung SBY tetap diapresiasi. Namun, Sutan yakin pada akhirnya nanti akan muncul ketum baru. "Terlalu banyak pula kader Demokrat yang siap sebenarnya. Kenapa harus beliau?" kata Sutan.

Sutan pun meyakini SBY menghargai semua dukungan yang diberikan para pengurus DPD. Namun, lanjutnya, SBY tentu akan mempertimbangkan asas kepatutan. "Jadi kurang elok karena saya tahu dari dulu Pak SBY mengatakan, jangankan beliau dan keluaga, ia juga mengimbau kepada para kader lain ketika ada pilkada jangan memanfaatkan ketika suami mau lengser persiapkan istrinya atau anaknya," tutur Sutan.

Sebelumnya, SBY mengumpulkan Majelis Tinggi dan pengurus DPD di Cikeas, Minggu (24/3/2013). Di dalam pertemuan itu, pengurus DPD menyampaikan dukungannya kepada SBY atau Ani Yudhoyono untuk menjadi calon ketum. Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat M Rahmad bahkan mengatakan, sudah ada 23 DPD dan 401 DPC yang menyatakan dukungannya supaya Ani maju sebagai ketua umum (ketum).

Namun, kata Rahmad, pengurus-pengurus juga mendukung SBY sebagai ketum. Jika SBY tidak berkenan, maka para pengurus daerah itu sudah bersiap-siap untuk mendeklarasikan dukungan kepada Ani Yudhoyono.

Bursa calon ketum Partai Demokrat semakin memanas menjelang penyelenggaraan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang akan dilakukan di Bali pada 30-31 Maret 2013. Sejumlah nama digadang-gadang menjadi calon ketum menggantikan Anas Urbaningrum. Dari kalangan internal muncul nama seperti Marzuki Alie, Saan Mustopa, Hadi Utomo, Ani Yudhoyono, dan Ibas. Sementara itu, dari kalangan eksternal muncul nama seperti Pramono Edhie, Gita Wirjawan, dan Djoko Suyanto.

KLB nantinya diikuti oleh semua pemegang hak suara. Di dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat, pemilik hak suara adalah Dewan Pembina (5 suara), Dewan Pimpinan Pusat (3 suara), Dewan Pimpinan Daerah (2 suara), Dewan Pimpinan Cabang (1 suara), Dewan Perwakilan Luar Negeri (1 hak suara), dan hak suara organisasi sayap partai yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com