JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono percaya bahwa rakyat ingin pemerintah menyelesaikan amanat yang diberikan hingga akhir masa jabatan di 2014 . Presiden yakin tidak ada kelompok yang dapat menurunkan pemerintahan di tengah jalan.
"Tidak ada yang bisa mengancam dan menakut-nakuti dirinya hanya karena segerombolan orang berteriak di jalanan dengan pesan politik yang tak relevan," kata Staf Khusus Presiden bidang Politik Daniel Sparinga melalui pesan singat, Minggu ( 24/3/2013 ).
Hal itu dikatakan Daniel menyikapi rencana aksi yang dilakukan Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) di Kantor YLBHI di Jakarta Senin ( 25/3/2013 ). Mereka akan mendeklarasikan gerakan kedepan. Aksi serupa juga akan dilakukan di 25 Provinsi.
Mereka ingin menggulingkan pemerintahan SBY-Boediono sebelum Pemilu 2014 dengan berbagai alasan. Setelah itu, mereka akan membentuk pemerintahan transisi untuk menyiapkan pemilu. Akhirnya, terbentuk pemerintahan baru.
Daniel mengatakan, Presiden SBY menerima demokrasi sebagai institusi sekaligus sebagai nilai pribadi. Menurutnya, tidak ada seorang pun yang dapat mengusik kepercayaan bahwa dedikasi terbaiknya kepada Indonesia adalah memperkuat demokrasi.
"Kepercayaannya kepada demokrasi membuat ia teguh pada pendirian bahwa rakyat Indonesia berdiri bersamanya untuk menyelesaikan amanat yang diberikan rakyat kepadanya hingga November 2014 ," pungkas Daniel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.