Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jangan-jangan Isu Kudeta Cuma Halusinasi SBY

Kompas.com - 23/03/2013, 04:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik, Boni Hargens, menilai, ada yang aneh dengan sikap Presiden SBY yang menggembar-gemborkan ke publik mengenai adanya kudeta pada 25 Maret mendatang karena kudeta itu sendiri tidak ada.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) ini, SBY tidak perlu gembar-gembor bicara ada yang mau kudeta.

"Itu hanya upaya menarik simpati masyarakat. Sesuatu yang tidak laku lagi," ujar Boni kepada Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (23/3/2013).

Kata dia, tak perlu SBY menarik pesona kepada publik dengan melemparkan isu kudeta penggulingan pemerintahannya karena citra SBY sudah hilang di mata publik akibat korupsi Partai Demokrat dan kegagalan pemeritahannya.

Selain itu, lanjut Boni, kudeta mengandaikan ada kekuatan militer di belakangnya. Indonesia sendiri tak punya sejarah itu. Meski ada pihak yang berpendapat kejadian tahun 1952 ketika pasukan TNI-AD mengarahkan meriam ke istana Presiden Soekarno sebagai kudeta, tetapi itu sebenarnya bukan upaya kudeta.

Menurut Boni, kejadian itu hanya bentuk protes tentara terhadap pemerintahan sipil dan kegagalan parlemen (partai).

Apalagi, dia tegaskan, sebagai kepala negara dan pemerintahan, SBY sendiri punya mekanisme keamanan untuk melacak dan mencegah kudeta.

"Bukan malah teriak-teriak di media. Jangan-jangan isu kudeta cuma halusinasi SBY. Kudeta militer enggak mungkin," ucapnya.

Boni juga menegaskan, demonstrasi MKRI pada 25 Maret bukan sebagai upaya kudeta. Sebagai presidium MKRI, Boni memastikan hal itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com