Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Adimas Immanuel

Kompas.com - 15/03/2013, 05:25 WIB

Pencibir
Kepala pencibir
seperti sebotol bir,
dua tiga dikocok takdir
yang meletup getir.

Kepala pencibir
kebekuan dalam syair,
yang tak kunjung cair
meski sepi telah kocar-kacir.

Kau Tak Sadar

Menulis puisi adalah caraku bersembunyi dari ingar-bingar. Asyik dengan bising puisi adalah caraku menghargai kesepian. Menyepi ke dalam puisi adalah caraku menghambat kegilaan. Menggilai puisi adalah caraku menahan keserakahan. Berfoya-foya dengan puisi adalah caraku menghemat kemarahan. Marah-marah melalui puisi adalah caraku agar tak bisa lagi berkata-kata kasar kepadamu. Hingga akhir kalimat ini kau baru sadar untuk apa aku menulis puisi.

Badai
Di dalam badai
hanya ada kekacauan
tak bertema.

Di dalam kepala
yang akalnya tergadai
hanya ada nama
yang itu-itu saja.

Raya
Jika lonceng gereja tak
juga menggemakan hati,
kau bisa pinjami kami
gemuruh bunyi bedugmu.

Di Istana Negara
Kantuk bertengger di dahan mimpi pemimpin itu.
Mendengkur sekali lagi, bermalas-malas dua bentar lagi.
Ninabobo jadi marsnya. Tubuh rakyat bergantian jadi kasurnya.

Nang
Kau perlu tahu, nang.
Meski perjumpaan dekat
kehilangan kan tetap lekat.
Seperti bayangan manusia,
ia ada untuk mengukuhkan
dan mengutuhkan manusia.

Kau perlu tahu, nang.
Kehilangan terus bergulir,
iman akan sering tergelincir.
Hingga kau tak bisa berpikir:
kau, atau ia, yang teranulir.

Masa Kecil
Masa kecil sungguhlah memabukkan.
pada kening tak mengendap hening
sedikit peningnya, banyak beningnya.

Masa kecil sungguhlah memabukkan
bisa merengek sampai tangis tandas.
bisa tenggak mimpi tanpa takut kandas.

Enigma
Untuk bisa hidup, ada yang bertahan karena bertuhan.
Tetapi demi hidup, ada yang pura-pura bertuhan untuk bertahan.

Kutukan Pesolek
Meski tubuhmu molek
meski pandai bersolek,
aib tak mungkin raib
cemar tak akan samar.

Pantas Saja
Jika kau hanya pas dan pantas kuterakan dalam sajak-sajakku,
tanpa sungkan aku memantaskan kau tanpa mementaskan kita.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com