JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, beberapa hari lalu, dinilai bermuatan politik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2014. Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi berpendapat, mengundang lawan politik ke Istana merupakan gaya lama SBY. Menjelang Pemilu, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu akan melakukan pendekatan pada calon yang akan maju di 2014.
"Dia (SBY), saya kira sedang melakukan politik merangkul lawan. Mereka yang setelah bertemu SBY, diharapkan lebih lunak, lebih soft. Banyak puji-puji-pujian ke SBY. Ini sebenarnya gaya lama dari SBY," kata Burhanuddin, di Jakarta, Rabu (13/3/2013).
Dengan melakukan pendekatan kepada lawan politik, menurutnya, SBY berharap, setelah 2014 tidak akan ada persoalan terkait pemerintahannya. Dalam pertemuan itu, ia menduga, Prabowo juga pasti memiliki kepentingan tertentu untuk agenda politik 2014. Bahkan, calon presiden dari Partai Gerindra itu dinilai sebagai pihak yang sangat menginginkan pertemuan itu.
"Prabowo sendiri banyak untungnya. Dia tentu ingin dapat dukungan SBY," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali. Effendi menilai, pertemuan tersebut saling menguntungkan kedua belah pihak. SBY akan terus merangkul lawan politiknya, karena ia tak mungkin bertarung kembali. Pada tahun politik ini, SBY sedang menjajaki lawan politik yang potensial menjadi presiden.
"Itu pasti saling menguntungkan. Sekarang posisi Prabowo bisa bicara di atas angin sejauh tidak disangkal oleh Pak SBY," katanya.
Seperti diberitakan, SBY dan Prabowo melakukan pertemuan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/3/2013). Prabowo hadir ditemani Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon. Adapun, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Prabowo mengatakan, dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu, banyak pemikiran SBY yang sama dengannya. Ia memberi contoh sikap pemerintah yang melepaskan diri dari International Monetary Fund (IMF). Prabowo juga mengaku memberikan saran kepada Presiden perihal subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang menurutnya sudah sangat berat.
"Tapi Beliau sudah sangat konsen untuk tidak terjadi inflasi dan membebani orang miskin. Saya memberikan saran terhadap target subsidi yang dikhususkan bagi orang miskin," ujar Prabowo.
Bahkan, Prabowo mengaku, Presiden juga sempat menyinggung rencananya untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2014 . "Beliau (SBY) mengatakan silakan terus turun ke rakyat dengan baik. Siapa yang nanti dapat mandat dari rakyat, itu yang menentukan dari Atas (Tuhan)," kata Prabowo, menirukan perkataan SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.