Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Gubernur, Tanggung Jawab

Kompas.com - 21/02/2013, 18:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta rumah sakit di Jakarta untuk mendahulukan keselamatan warga yang darurat. Sebagai Gubernur, Jokowi akan bertanggung jawab.

"Kan, dari awal kami sudah sampaikan. Rawat dulu, selesaikan dulu, kami yang bertanggung jawab. Misalnya bayi, anak yang sakit, yang membutuhkan kecepatan perawatan, dahulukan itu. Saya, gubernur, tanggung jawab," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Jokowi mengakui masih ada sejumlah rumah sakit di Ibu Kota yang melakukan pelanggaran. Namun begitu, jumlahnya sangat sedikit dan terus didorong agar kejadian-kejadian buruk tak terus berulang akibat pelanggaran yang dilakukan oknum di beberapa rumah sakit.

"Kita ini, kan, ada 80-an rumah sakit, ada 1-5 pelanggaran-pelanggaran, masih banyak kekurangan, seperti kasus Dera. Yang paling penting ada usaha bersama untuk memperbaiki, jangan sampai kejadian seperti ini diulang-ulang," ujarnya.

Saat ini, kata Jokowi, pihaknya telah memberikan teguran kepada rumah sakit yang diduga atau terbukti melakukan pelanggaran. Jika tetap berulang, dan sampai tiga kali melakukan kesalahan, sanksi tegas siap diberikan kepada rumah sakit yang bersangkutan.

Sanksi tersebut cukup bervariasi, mulai dari dipersulitnya pengurusan proyek alat kesehatan (marketing project/MP), bahkan sampai pencabutan izin rumah sakit yang melakukan pelanggaran.

Masih segar diingatan, Dera Nur Anggraini meninggal dunia karena penyakit pernapasan yang dideritanya. Dera gagal mendapatkan pertolongan intensif karena rumah sakit tak bersedia merawat dengan alasan tak tersedia fasilitas NICU dan penuh.

Selanjutnya adalah kasus bayi yang divonis meninggal dunia dalam kondisi yang sebetulnya masih bernapas. Bayi tersebut lahir di RS Bersalin Kartini, Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2013) siang. Saat hendak meminta pertolongan, pihak RS Bersalin Kartini meminta uang sebesar Rp 15 juta. Akibat lambatnya penanganan, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia pada Rabu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com