Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas: Partai Demokrat Tak Akan Goyah

Kompas.com - 17/02/2013, 13:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyatakan bahwa Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat kali ini mengamanatkan para kader untuk terus melakukan penataan, penertiban, dan konsolidasi partai. Hal ini untuk menanggapi segala tantangan dan cobaan Partai Demokrat yang terjadi akhir-akhir ini.

"Sebagai partai yang dilahirkan nasionalis dan religius, Partai Demokrat memiliki komitmen untuk tetap terus menjadi partai yang menyalurkan aspirasi masyarakat luas dalam hal membangun dan mensejahterakan rakyat," ujar Ibas, Minggu (17/2/2013), di Jakarta.

Ibas menuturkan, Partai Demokrat akan terus memegang teguh etika politik yang bersih, cerdas, dan santun. Ia juga memastikan bahwa partainya tidak mentolerir sedikit pun soal perkara korupsi yang membelit kader Demokrat.

"Kami terus membuktikan tak ada tebang pilih yang terjadi dalam partai. Tak ada kompensasi khusus yang diberikan pada pelaku korupsi. Dan poin itu akan terus kami jalankan," kata Ibas.

Ia menyadari, tahun 2013-2014 menjadi tahun yang berat bagi partainya. "Goncangan tak akan muncul dari satu sisi. Namun itu tetap tak akan menggoyahkan semangat kami untuk terus bangkit karena Partai Demokrat memang terbentuk untuk menjadi yang terdepan dalam aksi konkrit melayani masyarakat," ucapnya.

Partai Demokrat menggelar Rapimnas pada Minggu (17/2/2013) ini. Rapimnas Partai Demokrat ini terbilang istimewa karena di tengah kisruh internal yang terjadi di internal partai itu. Kisruh internal terjadi lantaran elektabilitas partai Demokrat terjun bebas berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang hanya menyisakan 8,3 persen suara dukungan bagi partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Akibat survei ini, suara di internal Demokrat pun terpecah. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik sempat menyebutkan, pengunduran diri Anas adalah langkah terbaik. Hal ini memicu pertentangan dari para pendukung Anas. SBY selaku Ketua Majelis Tinggi pun akhirnya turun tangan dan mengambilk alih wewenang Anas. Namun, upaya penyelamatan SBY ini tetap tidak mampu menyatukan partainya.

Terbukti beberapa hari lalu, Ulil Abshar Abdalla bersama politisi Demokrat lain meminta agar Anas di non-aktifkan. Ulil dan kawan-kawan menilai SBY butuh Nahkoda baru untuk menyelamatkan Partai Demokrat. Sementara dari Kubu Anas melakukan konsolidasi bahkan muncul petisi yang bertajuk "PETISI PEMUDA DEMOKRAT PENEGAK KONSTITUSI".

Di dalam petisi itu menyebutkan, tiga pengurus cabang Partai Demokrat yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi mengancam walkout jika ada upaya pelengseran Anas.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
Krisis Demokrat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com