Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan SBY soal Anas Bikin Demokrat Makin Mesra

Kompas.com - 13/02/2013, 08:42 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com — Pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dari tangan Ketua Umum Anas Urbaningrum beberapa hari lalu tak membuat perpecahan di tubuh partai ini. Setidaknya, hal itulah yang diklaim terjadi di DPC Partai Demokrat Parepare, Sulawesi Selatan.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Parepare Rahmat Sjamsu Alam, saat ditemui di Sekretariat Partai Demokrat, Jalan Mattiro Tasi, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Rabu (13/2/2013), mengatakan, tak ada penonaktifan Anas sebagai Ketum Demokrat.

"Yang ribut sebenarnya hanya orang-orang yang menginginkan Partai Demokrat pecah. Yang dilakukan SBY sebagai majelis tinggi partai adalah penataan dan perbaikan citra partai sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan (terhadap) partai," ujar Rahmat Sjamsu Alam.

Rahmat Sjamsu Alam, yang akrab disapa Atto ini, memandang keputusan SBY tersebut membuat Partai Demokrat semakin baik. "Justru dengan adanya isu-isu yang menggelinding ini, Partai Demokrat semakin mesra saja, layaknya pasangan pengantin baru," kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, soliditas Partai Demokrat khususnya DPC Demokrat Parepare sudah terbukti dengan kinerjanya dalam pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan belum lama ini. Menurut Rahmat, Partai Demokrat yang mengusung pasangan Ilham-Azis bekerja keras dan terbukti mendapatkan 26.466 suara atau 40,08 persen pemilih.

"Ini membuktikan solidnya Partai Demokrat dan pemilihan wali kota yang rencananya sekira bulan Agustus mendatang. Kami yakin siapa pun figur yang diusung Partai Demokrat akan duduk sebagai Wali Kota Parepare," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com