Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Tak Merasa Kewenangannya 'Dipreteli' SBY

Kompas.com - 09/02/2013, 22:13 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum tak merasa kewenangannya 'dipreteli', setelah Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan solusi penyelamatan partai. Anas mengaku masih menjalani tugas-tugasnya seperti biasa.

"Begini, teman-teman, kan lihat sendiri seharian di Banten. Apakah ada masalah? Saya rasa enggak ada masalah," ujarnya di Lebak, Banten, Sabtu (9/2/2013). Hari ini ia tetap menghadiri pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Lebak dan menghadiri deklarasi calon Bupati Lebak. Anas juga melakukan penanaman pohon kedelai di Desa Gunung Anten, Desa Cimarga, Lebak. Menurut Anas, hal itu menjadi bukti kewenangannya tidak 'dipreteli' oleh SBY.

Anas juga menganggap tidak ada masalah internal di partai. Hubungannya dengan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono pun berjalan baik. "Tidak perlu didikotomikan Ketua Dewan Pembina, Ketua Umum, tidak perlu. Di dalam Majelis Tinggi ada Ketua Dewan Pembina, Ketua Umum, ada Wakil Ketua Dewan Pembina, Sekjen, dan lainnya. Itu menyatu," terang Anas.

Pernyataan Anas itu pun seakan membantah adanya perpecahan Demokrat menjadi dua kubu, yakni kubu Cikeas (SBY) dan kubu Duren Sawit (Anas). Menurut Anas, Demokrat saat ini tengah solid untuk perbaikan partai. Anas juga menambahkan bahwa Partai Demokrat tidak merasa tengah disudutkan oleh pihak tertentu.

"Kalau memang ada asumsi menyudutkan, Partai Demokrat tidak akan tersudut. Yang menyudutkan jangan-jangan tersudut sendiri," ucapnya.

Jumat (8/2/2013) malam di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyampaikan 8 solusi sebagai langkah penyelamatan partai. SBY menyatakan, Ketua Majelis Tinggi partai, berwenang, dan bertanggung jawab untuk memimpin penyelamatan dan konsolidasi partai. Kemudian, segala keputusan, kebijakan, dan tindakan partai ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi partai. Ketua Majelis Tinggi partai mengambil keputusan dan arahan yang penting dan strategis.

SBY juga memberi kesempatan pada Anas memfokuskan diri menghadapi masalah dugaan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi. Partai Demokrat menyatakan siap memberi bantuan hukum kepada Anas. Namun, Anas menegaskan, dirinya tidak di-'nonaktifkan' oleh SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com