Ical Yakin Kasus Rusli Tak Pengaruhi Elektabilitas Golkar

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau yang biasa dipanggil Ical meyakini kasus yang menjerat Ketua DPP Partai Golkar Rusli Zainal tidak akan memengaruhi elektabilitas partainya. Rusli yang juga Gubernur Riau itu ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka tiga kasus dugaan korupsi sekaligus.

"Insya Allah kasus Pak Rusli tidak akan memengaruhi elektabilitas dan Insya Allah Pak Rusli akan dinyatakan tidak bersalah," kata Aburizal, saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pemenangan Pemilu di Wilayah Timur, di DPP Partai Golkar, Sabtu (9/2/2013). Menurut Ical, Partai Golkar akan memberikan bantuan hukum bagi Rusli untuk menghadapi proses hukumnya di KPK.Selebihnya, kata Ical, Golkar menyerahkannya kepada proses hukum.

Meskipun demikian, Ical mengatakan kalau Partai Golkar belum berencana memberhentikan Rusli dari jabatan struktural. Partai Golkar masih menunggu keputusan pengadilan yang sah menyatakan Rusli bersalah atau tidak. "Sampai sekarang belum (berencana memberhentikan). Kita tunggu saja prosesnya," ucapnya.

Kepada wartawan, Ical juga berkomentar soal kasus hukum yang mendera sejumlah partai jelang pemilihan umum (Pemilu) 2014 ini. Menurutnya, kasus-kasus hukum yang melibatkan kader suatu partai politik, merupakan persoalan pribadi yang tidak bisa dianggap sebagai masalah partai."Jadi jangan karena satu (oknum), dikatakan partai (yang bermasalah)," ujar Ical.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Rusli sebagai tersangka dalam tiga kasus dugaan korupsi. Pertama, kasus penerimaan hadiah terkait Revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau. Kedua, pemberian hadiah terkait pembahasan Perda yang sama. Ketiga, perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang terkait pengesahan bagan kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) 2001-2006.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik Dugaan Korupsi PON Riau