Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijajaki, Solusi Terbaik Pemanggilan Pemain

Kompas.com - 07/02/2013, 02:47 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengungkapkan, pihaknya masih mencari solusi terbaik untuk membantu pemanggilan pemain tim nasional sepak bola Indonesia. Adanya dualisme kepengurusan dan kompetisi menyebabkan tim nasional tidak diisi pemain-pemain terbaik dari klub Liga Primer Indonesia dan Liga Super Indonesia.

”Kami masih mempertimbangkan antara tetap dipercayakan kepada PSSI atau kami ambil alih. Kalau tetap dipercayakan kepada PSSI, maka kekuatan timnas akan seperti sekarang ini. Akan tetapi, kalau kami ambil alih, yang pengelolaannya dipercayakan kepada pihak ketiga, kekuatan timnas bisa lebih baik karena pemain ISL akan bergabung,” kata Roy Suryo saat berkunjung ke Redaksi Kompas, Rabu (6/2).

Roy menambahkan, kekalahan 0-5 tim Indonesia dari Jordania dalam laga uji coba membuat prihatin. Menurut Roy, semua pihak harus bersatu agar tim nasional lebih kuat dan solid.

Ia juga mengatakan, laga melawan Irak di kualifikasi Grup C Piala Asia 2015, Rabu malam, juga menjadi acuan untuk penilaian terhadap kinerja PSSI. Namun, Roy sendiri mengaku belum tahu pihak ketiga yang akan dipercaya jika tim jadi diambil alih.

Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menyebutkan, pengelolaan sistem keolahragaan nasional merupakan tanggung jawab menteri. Artinya, Menpora hanya sebagai penanggung jawab keolahragaan nasional, tidak sebagai pelaksana keolahragaan nasional.

Soal kompetisi, Roy menginginkan agar ke depan tidak ada lagi dualisme kompetisi. ”Saya tidak pernah mengatakan IPL lebih baik dari ISL atau sebaliknya. Semua ada kelebihan dan kekurangan. Yang saya inginkan kompetisi ini bisa disatukan.”

Desakan APPI

Setelah beberapa waktu lalu mengadukan klub-klub ISL penunggak gaji pemain, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Rabu, juga meminta Menpora mengambil langkah tegas kepada sejumlah klub peserta kompetisi IPL yang masih menunggak gaji pemain.

Dalam rilis APPI, sejumlah tim IPL masih belum melunasi kewajibannya kepada pemain kendati kompetisi akan dimulai beberapa hari lagi.

Klub tersebut adalah Bontang FC yang menunggak 6-8 bulan, Persebaya (Surabaya) 1-4 bulan, Persema (Malang) 5-8 bulan, dan Perseman (Manokwari) 4 bulan

Selain klub-klub pada Liga Primer, sebagian klub-klub yang bermain di kompetisi Divisi Utama LPIS pun masih memiliki tunggakan kepada pemainnya. Klub itu di antaranya Persikasi (Bekasi) 9 bulan, Persipro Bondowoso United 5 bulan (pesepak bola asing), dan Gresik United: 90 persen dari gaji satu musim (2011/2012) belum dibayarkan.

Selain itu, hak-hak pemain asal Perancis, Moukwelle Ebwangga, yang saat ini sakit juga belum dibayarkan Persewangi (Banyuwangi). Klub masih menunggak 6 bulan gaji Moukwelle. (OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com