Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Tempat Usaha Rusak Dibobol Pencuri

Kompas.com - 22/01/2013, 02:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah tempat usaha kecil di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang juga terendam banjir setinggi hampir 2 meter, rusak dibobol pencuri. Pencurian tempat usaha dilakukan pada malam hari dengan sejumlah modus.

Menurut Letnan Dua Bambang Sutikno dari Kopassus, Senin (21/1), banjir yang menggenangi Kelurahan Pluit sepekan terakhir membuat para pencuri bebas beraksi.

Berdasarkan pantauan sementara di daerah Muara Karang, Kelurahan Pluit, yang masih tergenang banjir, tempat usaha yang dijarah antara lain minimarket, travel, rumah makan, dan toko alat kesehatan. ”Pencuri biasanya beraksi pada malam hari,” kata Bambang.

Modus penjarahan, selain merusak pintu dan kaca jendela, para pencuri juga merusak plafon. Mereka menggunakan perahu dan beraksi secara berkelompok.

Khawatir tinggalkan rumah

Akibat kondisi ini, sampai saat ini masih banyak warga Kelurahan Pluit tak mau dievakuasi. Para korban banjir lebih memilih tidak meninggalkan rumah karena takut ada penjarahan saat rumah ditinggalkan kosong.

Bernard, warga korban banjir di Kelurahan Pluit, misalnya, lebih memilih tidak dievakuasi karena takut rumahnya dijarah. ”Kalau ada kebutuhan yang ingin dibeli, saya memilih pergi sebentar mencari kebutuhan tersebut dan langsung kembali ke rumah,” ujarnya.

Tim evakuasi, baik dari TNI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maupun berbagai lembaga yang peduli akan nasib korban banjir, terus memonitor dan mendistribusikan makanan bagi korban yang tidak ingin meninggalkan rumah.

Anggota Tim Pemadam Kebakaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Imbang, menjelaskan, seluruh perlengkapan untuk mengevakuasi warga akan terus dikerahkan sampai air surut.

Berbagai elemen, baik dari TNI, pemerintah, lembaga swasta, maupun masyarakat, terus menyisir lokasi banjir dan memantau keadaan serta kebutuhan korban.

Rudi dari tim bantuan bencana alam Kelurahan Pluit menjelaskan, pihaknya juga akan terus memantau perkembangan sampai air surut dan melihat apakah ada warga yang terserang penyakit. Tim sukarelawan pun terus mendistribusikan makanan, obat-obatan, selimut, dan kebutuhan air bersih sampai genangan air surut dan aktivitas warga kembali normal. (K14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com