Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Firman Gani, Sosok Pekerja Keras

Kompas.com - 19/01/2013, 16:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menilai sosok mantan Kapolda Metro Jaya Metro Jaya Irjen (Purn) Firman Gani sebagai senior yang pekerja keras.

"Beliau sosok pekerja keras pada saat di Polda Metro Jaya, dan banyak kreasinya yang dirasakan masyarakat," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo usai melayat ke rumah kediaman Firman Gani di Jl Panglima Polim IV No 12 Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2013).

Dia mengatakan dirinya mengenal sosok Firman Gani sejak almarhum menjabat Kapolda Metro Jaya. Timur menilai almarhum sebagai pribadi yang tidak mengenal menyerah dalam menjalankan tugas di kepolisian.

"Hal-hal itu yang patut ditiru dari almarhum," ujarnya.

Mantan Kapolda Metro Jaya Irjen (Purn) Firman Gani meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina pada hari Sabtu (19/1/2013) pukul 10.00 WIB. Direncanakan jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB.

Firman Gani dilantik menjadi Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya pada 16 Juli 2004. Dan sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, Firman menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, pada 2003.

Firman lahir di Bandung 30 Desember 1952, dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1974.

Awal karir Firman dimulai sejak 1975, sebagai Komandan Peleton Brigade Mobil. Dua tahun kemudian menjabat Komandan Kompi Brimob Polda Metro Jaya selama tujuh tahun, sebelum diangkat menjadi Komandan Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat.

Lalu dia dimutasi ke Ujungpanjang, dengan jabatan yang sama pada tahun 1986 dan setahun kemudian dipercaya sebagai Kepala Kepolisian Resor Majene.

Firman Gani sebelumnya pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1985) dan Sekolah Staf Komando Angkatan Udara AU (1992) serta lulus belajar di Lembaga Pertahanan Nasional pada 2002.

Selain itu Firman juga pernah menjabat sebagai Kapolda Maluku (2000) dan Kapolda Sulawesi Selatan (2001).

Firman Gani juga pernah menjabat sebagai ajudan wakil presiden dan kemudian menjadi ajudan presiden BJ Habibie. Selain itu, selama karir di kepolisian Firman juga memperoleh penghargaan yaitu Sstys Lencana  Kesetiaan 24 tahun dan Bintang Bhayangkara Nararya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com