Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, Korupsi Politik Semakin Masif

Kompas.com - 28/12/2012, 20:24 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Korupsi politik diramalkan semakin meluas pada 2013 nanti. Tahun 2013 merupakan waktu bagi para elite politik untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2014. Para kepala daerah dan anggota DPR/DPRD lebih fokus mengumpulkan modal-modal politik sehingga cenderung melakukan penyalahgunaan wewenang untuk mendapat suntikan biaya.

Penilaian ini disampaikan peneliti bidang politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan dalam pemaparan Outlook Korupsi Politik 2013 di Jakarta, Jumat (28/12/2012). "Tahun-tahun kritis, masa bulan madu dengan rakyat berkurang. Mereka lebih fokus pada pengumpulan modal. APBN akan menjadi arena perburuan dan pembajakan untuk kepentingan politik tersebut," kata Abdullah.

Menurutnya, ada masalah yang terjadi di pemerintahan. Kementerian dan lembaga mulai mendesain program-program yang populis sesuai dengan kepentingan partai politik. "Dana hibah dan bantuan sosial di kementerian pun akan meningkat," katanya.

Selain itu, menurut Abdullah, partai politik mulai menginstruksikan para kadernya untuk mengumpulkan dana modal politik. Menjelang 2014, parpol membutuhkan dana yang sangat besar untuk biaya kampanye, baik legislatif maupun pemilu presiden. Disinyalir, proyek-proyek besar dan siluman akan bermunculan kemudian dijadikan sebagai pendanaan politik.

"Seperti proyek BLBI, Century, ataupun Hambalang," ujar Abdullah.

Kondisi ini, menurutnya, diperparah dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang belum menyentuh masalah pendanaan kampanye. Tahun 2013, katanya, KPU masih sibuk melakukan verifikasi partai dan menyusun regulasi.

"Apalagi jika KPK dan penegak hukum lainnya juga lemah, ditambah kondisi KPK yang sering kali dilemahkan, seperti ditariknya penyidik sehingga tidak bisa mengungkap kasus," kata Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com