Bom berdaya ledak tinggi ditemukan saat aparat kepolisian memasuki Pos Pengamanan Natal di depan Pasar Sentral pukul 06.00 Wita. Saat itu petugas menemukan sebuah ransel berwarna hitam di dalam area pos pengamanan.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Dewa Parsana mengatakan, bahan peledak ini dirangkai dalam jeriken ukuran 5 liter yang berisi bubuk urea nitrat, ratusan paku 13 cm, 2 detonator, dan 1 telepon genggam untuk memantik ledakan. ”Berdaya ledak tinggi,” katanya.
Aktivitas penyisiran dan usaha menjinakkan bom yang dilakukan tim gegana membuat warga terkejut. Terlebih saat itu sebagian warga sedang bersiap-siap ke gereja mengikuti Misa Natal. Secara umum hal itu tidak mengusik pelaksanaan misa. Kegiatan misa di tiap gereja dikawal 2-7 polisi dan tentara.
Senin lalu, Brigadir Satu Eko Wijaya Sumarno, satu dari empat polisi yang menjadi korban penembakan kelompok bersenjata di Poso, dimakamkan di daerah asalnya, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Ayah kandung Eko, Brigadir Kepala Wonidi (51), yang bertugas di Kepolisian Sektor Ambarawa, berharap konflik dan kekerasan di Poso segera berakhir.
Briptu Eko meninggalkan istri, Sukmawati Hamunta (26), yang tengah mengandung tujuh bulan, berikut dua anak, Putri (4) dan Dafa (1).
Upacara pemakaman dipimpin Kepala Satuan Brigade Mobil Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Agus Pudjianto.
Korban tewas dalam penembakan Kamis lalu empat orang. Mereka adalah Briptu Ruslan, Briptu I Putu Wayan Ariawan, Briptu Winarta, dan Briptu Eko. Dua korban luka adalah Briptu Siswandi Yulianto dan Briptu Lingguh Unggara.
Briptu Siswandi, Senin lalu, diterbangkan ke Jakarta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Luka tembak di bagian rahangnya belum teratasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Dewa Parsana mengatakan, saat ini aparat terus melacak pelaku penembakan. Polisi memeriksa intensif 2 orang terduga tokoh kunci kasus penembakan ini. Keduanya adalah S (penyedia logistik) dan M alias D (penampung kelompok bersenjata).