JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam kebaktian Natal yang digelar oleh jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, Pendeta Palti Panjaitan berharap agar Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan nasib rakyatnya yang kehilangan haknya, terutama untuk beribadah.
"Presiden agar mau terbuka dan melihat kondisi yang ada saat ini. Masih ada warganya yang tidak bisa beribadah di tempat ibadahnya sendiri," kata Palti saat berkhotbah di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/12/2012).
Dalam khotbahnya, ia juga mendoakan orang nomor satu di Indonesia itu bertindak dan berlaku sesuai dengan hukum dan konstitusi yang ada di negara ini serta mampu menjadi pemimpin yang dapat mengayomi masyarakatnya tanpa ada diskriminasi.
"Presiden harusnya bertindak sesuai dengan hukum dan konstitusi, bukan bertindak sesuai dengan kepentingan saja," ujar Palti. "Tuhan, bimbing dan arahkan beliau untuk jadi pembawa terang di negara Indonesia ini," tandasnya.
Seperti diketahui, jemaat kedua gereja ini dilarang melaksanakan kegiatan keagamaan oleh masyarakat sekitar karena alasan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja yang tak diakui. Meski sudah ada putusan Mahkamah Agung (MA) yang menjamin para jemaat dapat beribadah di dalam gerejanya, warga sekitar tetap tak mengindahkannya dan terus menolak segala kegiatan yang dilakukan oleh para jemaat gereja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.