Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Akan Lebih Parah

Kompas.com - 24/12/2012, 03:11 WIB

Menurut Ery, banjir di kawasan Bundaran HI itu disebabkan tingginya curah hujan yang mencapai 150 milimeter. Padahal, rata-rata curah hujan Jakarta per bulan sekitar 300 milimeter. Akibatnya, Kali Cideng yang menjadi tempat pembuangan air di kawasan Bundaran HI penuh.

Sementara itu, Kanal Banjir Barat yang menjadi muara Kali Cideng saat itu juga penuh. ”Seluruh pompa kami bekerja. Saluran air juga tidak ada yang tersumbat. Sementara hujan sangat lebat dan kondisi Kali Cideng sedang penuh. Kali Cideng itu tempat pembuangan air dari kawasan Thamrin,” tutur Ery.

Dinas PU akan mempercepat menormalisasi kali, sungai, saluran, dan waduk melalui pendanaan Bank Dunia. Dinas PU juga mempercepat pembangunan sistem polder di beberapa lokasi, dari 47 sistem polder yang dibutuhkan, sudah terbangun 37 sistem polder, masih kurang 10.

Selain itu, tambah Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Arfan Arkilie, saat ini semua logistik untuk korban banjir sudah disiapkan. Logistik itu diserahkan kepada kelurahan untuk dibagikan kepada warga korban banjir. ”Semua logistik sudah ada di dapur umum di kelurahan yang rawan banjir. Bahan bantuan kami berikan di tingkat kelurahan agar dapat dimasak dan didistribusikan kepada warga,” katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, kemacetan arus lalu lintas luar biasa pada Jumat dan Sabtu lalu di Jakarta merupakan hal yang wajar dan bisa diprediksi. Sebab, di sejumlah tempat, badan jalan lebih rendah daripada lahan kiri-kanannya, dan sistem drainase lingkungan yang buruk.

”Kemacetan lalu lintas dua hari itu karena force majeure. Kita semua harus sama-sama memaklumi. Kalau badan jalan sudah tertutup air banjir atau genangan, bagaimana kendaraan mau lewat?” katanya.(RTS/MDN/NDY/GAL/NAW/SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com