Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Empat Masalah Nasional

Kompas.com - 19/12/2012, 05:12 WIB

Jakarta, Kompas - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menyebut empat masalah nasional yang harus diselesaikan pemimpin yang terpilih dalam Pemilu 2012. Empat masalah itu adalah menipisnya sumber energi; ledakan penduduk; sistem pemerintahan yang lemah, tidak efisien, dan korup; serta ketidakadilan struktur ekonomi.

”Siapa pun yang memimpin harus tahu ini. Jadi perlu pemerintah yang kuat dan berani. Soal penduduk, tiap tahun bertambah 3,8 juta jiwa. Dalam 10 tahun mendatang akan ada tambahan penduduk 38 juta orang,” kata Prabowo dalam diskusi akhir tahun yang diselenggarakan Soegeng Sarjadi Syndicate di Jakarta, Selasa (18/12).

Pada diskusi itu, Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo memaparkan analisis tentang politik sungsang (salah posisi). Pembicara lain adalah wartawan Kompas Budiarto Shambazy dan pakar komunikasi politik Effendi Gazali.

Prabowo juga menyinggung pemerintahan yang lemah, tidak efisien, dan korup. Indonesia dinilainya sangat tidak efisien jika dibandingkan China dan India.

”Sudah terlihat, China 66 kali lebih efisien dibanding Indonesia. India 70 kali lebih efisien dibanding Indonesia. Kita justru masih menambah satu provinsi baru Kalimantan Utara untuk penduduk berjumlah 50.000 orang. Bangsa ini memang bangsa yang pandai menghambur-hamburkan kekayaannya. Tidak efisien,” ujar Prabowo.

Pemimpin kolektif

Sementara itu, saat membuka Silaturahim Kerja Nasional dan Expo Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2012 di Jakarta, Wakil Presiden Boediono mengatakan perlunya dibangun dan dikembangkan sistem atau struktur kepemimpinan yang kolektif.

”Konsepsi kepemimpinan bangsa harus berupa kepemimpinan kolektif, yang kita susun dari realitas yang ada, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Itu harus dilakukan sekarang. Suatu sistem atau struktur kepemimpinan di mana semua ikut mengambil bagian sesuai dengan bakat dan kemampuannya,” kata Boediono.

Menurut dia, kunci kemajuan bangsa terletak pada kemampuan bangsa membangun institusi-institusinya agar berfungsi dengan baik. Institusi itu antara lain institusi politik, ekonomi, hukum, dan sosial.

Di antara institusi-institusi tersebut, yang perlu diprioritaskan untuk ditata adalah institusi-institusi politik karena aturan-aturan main induk kenegaraan ditentukan.

Ketua Umum ICMI Nanat Fatah Natsir menyatakan, Indonesia butuh pemimpin kuat agar peradaban bangsa berkembang. Selain itu, seorang pemimpin juga harus bersih. (why/IAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com