Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, KNKT Umumkan Penyebab Jatuhnya Sukhoi

Kompas.com - 18/12/2012, 06:11 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melaporkan hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100, pada pukul 11.00 WIB, Selasa (18/12/2012), di kantor KNKT, Jakarta Pusat. Pesawat jet berpenumpang ini jatuh di sekitar pegunungan Salak, Bogor, Jawa Barat.

Seperti diketahui, pesawat SSJ 100 tersebut hilang saat melakukan demo terbang dari Bandar Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Rabu (9/5/2012) siang. Demo terbang tersebut menjadi bagian dari tur promosi pesawat penumpang terbaru buatan pabrikan pesawat Sukhoi dari Rusia ke beberapa negara Asia.

Pesawat berbadan besar itu dijadwalkan melakukan dua kali penerbangan. Setelah selamat pada penerbangan pertama, pesawat kemudian tinggal landas untuk penerbangan kedua sekitar pukul 14.12. Pesawat dijadwalkan terbang ke arah kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kemudian memutar kembali ke Bandara Halim Perdanakusumah.

Setelah 21 menit tinggal landas, pesawat itu tiba-tiba hilang dari radar. Kontak terakhir terjadi saat pilot meminta izin ke menara pengendali lalu lintas udara untuk menurunkan ketinggian pesawat dari 10.000 kaki (3.048 meter) ke 6.000 kaki (1.829 meter). Belum jelas apa yang menyebabkan pilot meminta perubahan ketinggian saat pesawat sedang berada di kawasan pegunungan. Sebab, terbang dengan ketinggian 1.829 meter di dekat Gunung Salak yang berketinggian 2.211 meter masuk dalam kategori terbang rendah.

Dalam penerbangan kedua ini, data penumpang dalam pesawat masih belum pasti. Ada yang mengatakan pesawat membawa 50 orang, yang terdiri dari 8 awak pesawat asal Rusia dan 42 penumpang undangan. Ada juga yang menyebut 48 orang. Para penumpang terdiri dari pejabat maskapai penerbangan Indonesia, perwakilan industri dirgantara, dan empat wartawan. Pesawat SSJ 100 ini berada di Indonesia untuk melakukan tes terbang. Pesawat berpenumpang ini sedang ditawarkan ke maskapai penerbangan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com