Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Pemekaran, Demonstran Bakar 2 Mobil Dinas

Kompas.com - 15/12/2012, 12:26 WIB

PALU, KOMPAS.com — Demonstrasi di Kolonodale, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, oleh warga yang kecewa terhadap gagalnya pemekaran Kabupaten Morowali Utara, berlangsung anarkis. Pendemo membakar dua mobil dan satu unit motor dinas Pemkab Morowali serta merusak satu mobil milik anggota DPRD Morowali. Aksi itu berlangsung di lapangan Morokoa, Kolonodale, Sabtu sekitar pukul 10.00 Wita.   

Belum ada konfirmasi mengenai aksi tersebut. Namun, anggota DPRD Morowali Waris Kandori yang dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan, demo tersebut merupakan wujud kekecewaan warga Morowali Utara atas gagalnya pemekaran Morowali Utara akibat tidak seriusnya pemimpin Morowali mengurus kepentingan rakyatnya.   

"Ini akibat janji-janji yang tidak dipenuhi oleh pemimpin," katanya. Namun, ia menolak merinci janji yang dimaksud dan berharap kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis dan menghadapinya dengan kepala dingin melalui duduk bersama, berdialog.

Keterangan lain yang dihimpun Antara menyebutkan, para tokoh dan sebagian warga Morowali Utara kecewa berat terhadap Bupati Morowali Anwar Hafid yang dinilai tidak serius mengawal urusan pemekaran di DPR.   

Seorang tokoh masyarakat Morowali di Jakarta menyebutkan bahwa saat pembahasan daerah otonomi baru di Komisi II DPR awal pekan ini, Bupati Morowali Anwar Hafid tidak hadir di Komisi II, hanya mengirim Wakil Bupati Sumisi Marunduh, padahal undangan Komisi II menyebutkan bahwa bupati tidak bisa diwakili.

"Kami melihat dari daerah lain seperti Banggai Kepulauan, bupatinya datang sendiri, bahkan dengan wakil bupati serta Ketua DPRD dan sejumlah tokoh masyarakat untuk memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah," ujar tokoh tersebut.

Dikritik tajam   

Bupati Morowali Anwar Hafid yang baru terpilih kembali untuk periode kedua memimpin Kabupaten Morowali pada Pilkada November 2012 mendapat kritik tajam di media sosial Mia Mori Community (masyarakat Morowali Utara) karena selama masa kampanye ia menggunakan isu pemekaran untuk meraih simpati.   

Namun, ketika menang dengan dukungan mayoritas suara di Morowali Utara, ia tidak memenuhi janjinya untuk mengawal proses pemekaran di DPR RI.

"Ini aksi spontanitas masyarakat yang kecewa kepada Bupati. Tidak ada koordinator lapangan, warga spontan melakukan aksinya," ujar seorang warga yang dihubungi di Kolonodale.

Kapolres Morowali AKBP Suhirman yang dihubungi melalui telepon genggamnya tidak mengangkat teleponnya untuk dimintai konfirmasi.

DPR pada penutupan masa sidang II 2012 di Jakarta, Jumat (14/12/2012), menyetujui dan mengesahkan tujuh Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Daerah Otonom Baru pada rapat paripurna.    

Tujuh daerah otonomi baru yang disetujui DPR adalah Kabupaten Mahakam Ulu (Kalimantan Timur), Kabupaten Malaka (Nusa Tenggara Timur), Kabupaten Mamuju Tengah (Sulawesi Barat), Kabupaten Banggai Laut (Sulawesi Tengah), Kabupaten Pulau Tailabu (Maluku Utara), Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Sumatera Selatan), dan Kabupaten Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara).

Sementara sisa tujuh RUU lainnya akan dibahas kembali pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2012-2013 yakni Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan), Kabupaten Morowali Utara (Sulawesi Tengah), Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Muna Barat, Kota Raha, dan Kabupaten Konawe (Sulawesi Tenggara).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com