JAKARTA, KOMPAS.com- Aroma kuat sayur lodeh tiba-tiba tercium di sisi kanan aula Istana Negara, Jumat (14/12/2012) sore. Aroma yang sangat menggoda perut ini muncul ketika pintu dapur yang berada di sayap Istana Negara terbuka.
Dengan mencium aroma tersebut, segera terbayang kuah santan, lengkap potongan labu, potongan kacang panjang, dan irisan jagung di dalamnya. Mmm... tentu enak sekali rasanya...
Waktu itu, wartawan sedang berkumpul di sisi kanan aula, menunggu dimulainya acara Penyerahan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2012. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum tiba di aula, sedangkan para peraih penghargaan yang terdiri dari petani, bupati, dan gubernur, serta tamu undangan seperti para menteri sudah duduk rapi di aula.
Aroma sayur lodeh nan menggoda tampaknya hanya tercium oleh sebagian wartawan yang menempati sayap kanan, dan tidak sampai tercium oleh para peserta. Sekitar pukul 15.00, Presiden SBY tiba di aula. Acara pun dimulai.
Pertama-tama, diisi dengan sambutan Menteri Pertanian Suswono. Setelah itu, dilakukan penyerahan penghargaan oleh Presiden.
Acara dilanjutkan dengan pidato Presiden mengenai pangan. Ia berbicara seputar produksi pertanian yang harus terus ditingkatkan karena bertambahnya kelas menengah.
Kepada para kepala daerah, Presiden mengingatkan betapa pentingnya menjaga lahan pertanian dari alih fungsi yang tidak jelas tujuannya. Saat Presiden berpidato, terdengar suara petir di luar Istana Negara. Hujan deras rupanya mengguyur Jakarta selama Presiden menyampai kan pandangannya mengenai pangan.
Udara di dalam Istana Negara, yang selalu terasa sejuk berkat AC, saat itu seolah terasa semakin dingin. Segera terbayang, bahwa tidak sampai 10 meter dari tempat wartawan duduk, di dalam dapur Istana Negara, ada sayur lodeh yang baru selesai dimasak, lengkap dengan kepulan asapnya. Menyantap sayur lodeh panas di tengah udara dingin tentu nikmat sekali.
Ketika acara selesai, seorang petugas keluar dari d apur. Wartawan penasaran, ingin memastikan apakah khalayannya mengenai sayur lodeh panas sesuai dengan kenyataan atau tidak.
"Di dalam baru selesai memasak sayur lodeh, ya?" tanya seorang wartawan.
"Ya," jawab petugas itu.
"Sayur lodeh itu untuk makan malam Presiden di Istana?" tanya si wartawan semakin penasaran.
"Nggak. Sayur lodeh itu untuk dibawa ke Cikeas," jelas si petugas.
Acara penyerahan penghargaan selesai sekitar pukul 15.50 dan iring-iringan mobil Presiden meninggalkan Istana Negara pada puku l 16.45. Saat melihat iringan-iringan mobil Presiden bergerak di halaman Istana untuk menuju tempat kediaman pribadi Presiden di Puri Ciekas, Bogor, Jawa Barat, terbayang bahwa di dalam salah satu mobil itu ada sayur lodeh hangat.
Sayur lodeh ini mungkin akan dipanaskan lagi di dapur kediaman pri badi sehingga tetap panas saat disantap Presiden SBY pada jam makan malam pada umumnya, sekitar pukul 19.00.
Tentu nikmat sekali berakhir pekan dengan sayur lodeh panas...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.