Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Ini, Dua Penyidik Polri Mundur dari KPK

Kompas.com - 13/12/2012, 18:55 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sepekan ini, dua penyidik Kepolisian yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi mengundurkan diri dan memutuskan untuk kembali ke instansi asal. Mereka adalah Komisaris Polisi Ganish Setyaningrum dan Ajun Komisaris Polisi Handono Subiyakto. Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Kamis (13/12/2012).

“Alasan yang disampaikan sama, ingin berkarier di instansi awal,” katanya.

Kedua penyidik itu, menurut Johan, sudah bertugas di KPK selama tiga tahun delapan bulan. Masa tugas mereka akan berakhir pada Februari 2013. Johan mengatakan, Kompol Ganish mengajukan pengunduran diri melalui surat yang diterima pimpinan KPK, Rabu (12/12/2012) kemarin. Atas surat pengunduran diri itu, kata Johan, Pimpinan KPK mengabulkannya.

Sementara permohonan undur diri AKP Handono, katanya, belum diputuskan pimpinan KPK secara resmi. Meski demikian, menurut Johan, Pimpinan KPK menghormati setiap keputusan penyidik, apakah memilih kembali atau beralih status menjadi pegawai tetap KPK.

“Kata pimpinan, kita harus menghormati pilihan sama dengan kita menghormati pilihan yang menetap di KPK. Sepertinya pimpinan menyetujui tapi belum diproses karena baru masuk. Sekarang sedang di meja pimpinan surat pengunduran dirinya,” ucap Johan.

Mundurnya Ganish dan Handono ini menambah panjang daftar penyidik yang meninggalkan KPK. September lalu, Kepolisian tidak memperpanjang masa tugas 20 penyidiknya di KPK. Kemudian enam penyidik memilih mengundurkan diri dari KPK beberapa waktu lalu. Belum lagi, Kepolisian kembali tidak memperpanjang masa tugas 13 penyidiknya di KPK. Diperkirakan, KPK akan kehabisan penyidik dari Kepolisian pada Maret 2013 jika penarikan terus berlanjut.

Johan mengatakan, jumlah penyidik Kepolisian di KPK tinggal 52 atau 50 setelah dikurangi Ganish dan Handono. Menyiasati krisis penyidik ini, KPK sudah melakukan rekrutmen penyidik internal. Sebanyak 30 orang sudah lolos seleksi dan siap bertugas setelah masa pelatihan selesai.

“Yang 30 ini belum jalankan fungsinya, belum masuk ke satgas (satuan tugas),” ujarnya. Selain itu, ada sejumlah penyidik Kepolisian yang memilih alih status menjadi pegawai tetap KPK. Salah satunya, Komisaris Polisi Novel Baswedan, penyidik yang ditetapkan Kepolisian sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 silam.

Baca juga:
Satu Lagi Penyidik KPK Mengundurkan Diri
Kompolnas: KPK Krisis Penyidik, Bukan Salah Polri
Polri Belum Tahu Ada Penyidik yang Mundur Lagi dari KPK

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
KPK Krisis Penyidik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com